Suara.com - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI terus mencari bahan baku untuk memproduksi masker. Salah satunya, bakal mengimpor bahan baku dari Perancis.
Namun demikian, Direktur Utama RNI, Eko Taufik Wibowo mengaku terkendala dalam melakukan impor bahan baku dari Perancis. Karena, pihak Perancis masih belum memberi sinyal kesepakatan impor tersebut.
"Saya lapor pak menteri bahan baku Eropa, tapi Eropa pun sampai sekarang belum kasih jawaban. Dia (Eropa) waktu itu bilang siap kirim, ini sudah hampir sebulan responnya nanti dulu nanti dulu terus, walaupun risiko mahal. Tapi sampai sekarang komitmen belum detil," kata Eko saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Kendati demikian, Eko terus melobi Perancis agar bisa mengirimkan bahan baku masker itu. Menurutnya, bahan baku tersebut untuk memproduksi 1 juta helai masker untuk kebutuhan di tengah kondisi wabah virus corona.
Baca Juga: Polisi Jual Masker Sitaan, Mahfud: Asal Uangnya Tak Dimakan Sendiri
"Target saya minimal bulan ini saya bisa produksi 1 juta, kalau barang masuk, cepat produksi seminggu selesai saya kejar terus tiap hari. Minimal ada komitmen lah," ucapnya.
Mantan Direktur Utama PT Berdikari (Persero) ini menambahkan bahan baku yang diimpor ialah lapisan dalam yang terdapat unsur obat.
"Lapisan dalamnya, kainnya kita punya, kain dalamnya itu engga bisa kita produksi," ucap dia.