Suara.com - Sebanyak 336 juta orang naik KRL Commuter Line yang merupakan angkutan massal yang beroperasi di wilayah Jabodetabek sepanjang 2019.
"Sepanjang 2019 kami telah mengangkut 336.162.186 penumpang di 80 stasiun," kata Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Wiwik Widayanti di Jakarta, Kamis (5/3/2020) kemarin.
Menurut Wiwik, jumlah tersebut sedikit menurun 0,2 persen dibandingkan capaian 2018 yang mengangkut 336.348.316 penumpang.
Penurunan jumlah penumpang disebutkan dikarenakan layanan KRL yang terganggu atau ditutup karena kondisi politik hingga faktor lainnya.
Baca Juga: Kejar Layangan Putus, Bocah 6 Tahun di Bekasi Tewas Ditabrak KRL
"2019 kan tahun yang hangat, dari sisi politik hangat, demo juga beberapa kali terjadi di wilayah Jakarta jadi terpaksa untuk keselamatan penumpang ada pembatalan sebagian bahkan sampai ada penutupan stasiun. Ada sampai 10 kali pembatalan," katanya.
Tidak hanya kondisi politik, adanya blackout yang berdampak hingga seluruh Jawa pada 4 Agustus 2019 juga membuat layanan terganggu.
"Blackout pada 4 Agustus 2019 itu juga bahkan membuat layanan KRL tidak berjalan bahkan lebih dari satu hari itu," katanya.
Ada pun pada 2020, KCI menargetkan bisa melayani 352.958.922 penumpang.
Dalam catatan KCI, lima stasiun tersibuk selama 2019 yakni Stasiun Bogor yang melayani 17,3 juta penumpang, Stasiun Tanah Abang yang melayani 15 juta penumpang, Stasiun Bekasi melayani 14,9 juta penumpang, Stasiun Bojong Gede melayani 12,4 penumpang, dan Stasiun Citayam melayani 12,4 juta penumpang.
Baca Juga: 2 Warga Positif Corona, Penumpang KRL Depok Ramai-ramai Kenakan Masker
Pemberlakuan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2019 yang berlaku mulai 1 Desember 2019 juga berdampak pada penambahan perjalanan KRL.