Pendapatan Tak Menentu? Simak, Begini Cara Atur Uangnya!

Kamis, 05 Maret 2020 | 21:04 WIB
Pendapatan Tak Menentu? Simak, Begini Cara Atur Uangnya!
Ilustrasi pendapatan, penghasilan, mengelola keuangan. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tentunya akan ada perbedaan soal kebutuhan dan tanggung jawab seseorang saat masih berstatus lajang, dengan ketika ia telah berkeluarga. Ya, ketika status telah berubah, maka pengelolaan finansial pun perlu diganti untuk menyesuaikan kondisi.

Penghasilan merupakan poin penting untuk menjalani kehidupan. Dengan pemasukan rutin dan penyusunan anggaran yang tepat, maka finansial tentu tidak akan jadi masalah.

Malahan, apabila dapat memaksimalkan keuangan dengan berinvestasi, pemenuhan kebutuhan untuk masa yang akan datang pun bisa lebih terjamin. Tapi, bagaimana apabila penghasilan yang diterima tidak tetap?

Seseorang dengan pendapatan yang stabil terkadang masih mengalami kesulitan dalam mengelola keuangannya. Tentu, jika penghasilan belum stabil, pengelolaan keuangan pun akan jadi masalah yang lebih menantang.

Baca Juga: Anak-anak Punya Penghasilan Sendiri, Sandra Dewi Ajari Menabung

Apabila penghasilan Anda masih bersifat fluktuatif alias tidak tetap, begini cara atur uangnya, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Buat Beberapa Rekening Bank

Membuat beberapa rekening dapat membantu pengelolaan keuangan Anda ketika penghasilan masih belum bersifat rutin. Setidaknya, Anda perlu membuat empat rekening, di mana masing-masing memiliki fungsi yang berbeda.

Rekening yang pertama merupakan tempat Anda untuk menampung pendapatan. Jadi, segala pemasukan yang Anda terima seperti pembayaran oleh klien, pembagian hasil bisnis, dan lain sebagainya, bisa Anda salurkan ke rekening pertama tersebut.

Rekening yang kedua memiliki fungsi sebagai tempat Anda menyimpan dana yang akan disalurkan ke pos-pos pengeluaran. Untuk mengisi rekening kedua ini, sebelumnya Anda perlu meninjau anggaran Anda, dan kalkulasikan total pengeluaran per bulannya. Kamudian, salurkan dana dari rekening pertama ke rekening kedua tersebut sesuai jumlah kalkulasi.

Baca Juga: Diremehkan karena Pekerjaannya, Penghasilan Pria Ini Ternyata Bikin Syok

Rekening yang ketiga merupakan tempat Anda untuk menabung dan investasi. Lantaran pendapatan tidak rutin, maka ada kalanya pemasukan Anda pada saat tertentu tidak mencukupi untuk memenuhi semua kebutuhan. Nah, disinilah tabungan ini bisa berfungsi sebagai dana darurat untuk menyelamatkan finansial keluarga Anda.

Rekening keempat adalah untuk tujuan tertentu di luar kebutuhan-kebutuhan di atas. Rekening keempat ini bisa Anda jadikan sebagai alokasi untuk mengapresiasi diri, seperti traveling atau kegiatan menyenangkan lainnya.

Akan tetapi, perlu dipastikan bahwa Anda telah mengatur masing-masing rekening itu dengan baik sebelum membuka rekening yang baru, agar tidak timbul masalah dalam pengelolaannya.

2. Membuat Perencanaan Keuangan untuk Satu Tahun ke Depan

Pendapatan yang tidak stabil tentu memerlukan perencanaan finansial yang matang, agar tidak menimbulkan berbagai kendala dalam sirkulasi keuangan Anda. Bila pemasukan bersifat tidak rutin, maka ada baiknya Anda menyusun anggaran untuk setahun penuh.

Anda perlu mencantumkan perkiraan pendapatan Anda dalam satu tahun, dan tentukan perkiraan kapan Anda mendapatkan penghasilan besar, maupun pendapatan ketika pekerjaan sedang surut.

Pada bagian pengeluaran, terdapat empat poin yang perlu Anda rinci. Yang pertama yaitu pengeluaran yang bersifat wajib dan tetap. Maksudnya, Anda memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dan nominalnya tetap. Contohnya yaitu pembayaran cicilan tempat tinggal maupun kredit kendaraan.

Kedua, pengeluaran wajib yang tidak tetap. Artinya, kebutuhan tersebut harus terpenuhi, namun biaya yang diperlukan dapat berubah-ubah. Misalnya yaitu pembayaran tagihan listrik.

Yang ketiga yaitu pengeluaran yang bersifat tidak wajib dan tetap. Pengeluaran ini bersifat opsional, namun dana yang diperlukan bersifat tetap. Contohnya adalah pembayaran tagihan langganan paket internet.

Terakhir adalah pengeluaran tidak wajib dan tidak tetap. Artinya, pengeluaran ini bersifat opsional, serta biaya yang perlu Anda sisihkan untuk kebutuhan ini juga tidak selalu sama. Misalnya dalam hal ini kebutuhan untuk belanja.

3. Persiapkan Dana untuk Pensiun dan Jangan Pernah Abai

Setiap orang pasti menginginkan masa tua di mana mereka tidak perlu menghawatirkan tentang biaya hidup. Tentu, jika mereka mendapat dana pensiun dari perusahaan tempat mereka bekerja, maka biaya hidup di usia senja tidak akan jadi masalah.

Namun, apabila Anda bekerja tanpa adanya ikatan dengan perusahaan, tentu Anda harus menyiapkan sendiri dana untuk pensiun itu. Jika target Anda untuk pensiun masih lebih dari lima tahun yang akan datang, Anda dapat berinvestasi agresif, misalnya yaitu dengan reksadana saham.

Apabila targetnya ternyata kurang dari lima tahun, akan lebih baik jika Anda mulai mengelola aset. Anda bisa membaginya setidaknya untuk tiga hal: biaya pensiun, dana yang terus dijalankan, dan yang kelak akan diwariskan.

4. Jangan Lupa Siapkan Asuransi

Karyawan pada umumnya mendapatkan fasilitas berupa asuransi kesehatan dari perusahaan tempatnya bekerja. Namun, karena Anda adalah seorang pekerja freelance, mandiri atau seorang wirausahawan, maka pendapatan Anda cenderung harus dikelola sendiri.

Oleh karena itu, Anda perlu memproteksi kehidupan sendiri secara mandiri dengan mendaftarkan diri pada program asuransi. Jenis asuransi yang paling penting untuk Anda miliki adalah asuransi kesehatan.

Karena kesehatan adalah kunci untuk bisa terus bekerja, maka asuransi ini tentunya harus Anda prioritaskan. Adanya asuransi kesehatan tentu dapat menutup kebutuhan Anda ketika memerlukan pengobatan.

Selanjutnya, Anda dapat menambahkan asuransi jiwa untuk melindungi kondisi keuangan keluarga secara menyeluruh. Ya, soalnya kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi ke depannya.

5. Buat Perencanaan Dana untuk Pendidikan Anak

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan anak yang sangat penting dan wajib untuk dipenuhi. Namun salah satu kendala dalam mempersiapkan pendidikan anak adalah inflasi biayanya dari tahun ke tahun.

Dengan pemasukan yang bersifat tidak rutin, dalam membuat perencanaan pendidikan anak, Anda perlu mengalkulasi elemen-elemen kebutuhan sekolah yang akan diperlukan anak. Beberapa poin yang perlu Anda perhitungkan yaitu uang pangkal, biaya pendidikan per bulan, kegiatan tambahan (ekstrakurikuler), serta seragam.

Setelah melakukan penghitungan tersebut, perkirakan pula besaran inflasi ketika anak akan masuk sekolah. Untuk mempermudah, Anda dapat menghitung kenaikan biaya secara global, yaitu sebanyak 15% mulai dari pendidikan pra sekolah hingga SMA, serta 10% untuk perguruan tinggi dalam negeri.

Apabila ingin menjamin kebutuhan pendidikan anak di masa yang akan datang, ada baiknya Anda memulai untuk berinvestasi. Pasalnya, keuntungan dari kegiatan tersebut dapat Anda manfaatkan untuk membiayai pendidikan anak nantinya.

Maksimalkan Perencanaan Finansial Meski Pendapatan Belum Stabil

Memiliki perencanaan keuangan yang baik tidak selalu harus diiringi dengan pemasukan yang besar atau bersifat rutin. Meski pendapatan Anda belum stabil atau tidak begitu besar, Anda tetap dapat memiliki perencanaan finansial yang baik dengan menyusun anggaran untuk setahun, memiliki beberapa rekening, mempersiapkan asuransi, merencanakan biaya pendidikan anak, serta mulai mempersiapkan dana untuk pensiun.

Saat telah melakukan hal tersebut, bukan tak mungkin kondisi keuangan Anda akan menjadi lebih kondusif daripada mereka yang memiliki penghasilan rutin. Jadi, jangan ragu untuk melakukan hal tersebut agar kondisi keuangan tetap terjaga.

Baca juga artikel Cermati lainnya:

Cara Ini Mampu Menghindarkan Diri dari Siklus Gaji ke Gaji

Tips Cerdas Mengajukan Kenaikan Gaji

Beberapa Alasan Kenapa Gaji Selalu Tak Pernah Cukup

Published by

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI