Suara.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani mengungkapkan kegelisahan para pelaku usaha tanah air. Rosan menuturkan, saat ini banyak dari kalangan pengusaha yang mulai kehabisan stok bahan baku imbas merebaknya virus corona (Covid-19) di China.
Pemilik bisnis Recapital Group ini mengatakan, banyak dari teman-teman di Kadin yang memiliki bisnis di bidang elektronik saat ini kesulitan untuk mendapatkan bahan baku, karena rata-rata dari mereka mengimpor bahan bakunya dari China.
"Terus terang di sektor elektronik. Kalau kita lihat kan impor kita 26 persen dari China dan top three bahan baku untuk elektronik, laptop dan layar datar itu paling besar. Itu kita minta untuk berikan relaksasinya," kata Rosan saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (5/3/2020).
Rosan menuturkan, terhambatnya pasokan bahan baku dari Cina memukul industri dalam negeri, karena saat ini cadangan bahan baku mereka sudah menipis, sementara untuk mencari bahan baku dari negara lain membutuhkan waktu yang cukup lama.
Baca Juga: Bersejarah! Kim Jong Un Kirim Surat Semangati Korea Selatan Hadapi Corona
"Otomatis efeknya besar ke kita. Sudah agak khawatir. Karena boleh dibilang persediaan mereka rata-rata sebulanan, untuk mencari negara pengganti itu tidak gampang," katanya.
Apalagi kata dia, Kota Wuhan yang menjadi episentrum virus corona di China dikenal sebagai kota industri untuk basis manufaktur elektronik dan otomotif, sehingga dengan di isolasinya kota Wuhan juga berdampak pada produksi bahan baku.
"Karena, ternyata kalau kita lihat lagi, Wuhan itu Detroitnya China. Dari total impor dari China, hampir 50 persen dari Wuhan. Jadi itu juga yang memang harus diantisipasi," katanya.