”Kita akan menggandeng seluruh ekosistem yang berkaitan dengan penumbuhan kopma, diantaranya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian agama, Perguruan Tinggi, Asosiasi dan mitra yang akan bekerja sama langsung untuk menumbuhkan entrepreneurship,” katanya.
Kegiatan tersebut, kata Braman, merupakan rangkaian dimana nantinya, ketua kopma dalam forum ini akan diberikan tantangan untuk menciptakan enterpreneur di dalam kopma, yang pada Oktober 2020 akan dipaparkan kepada Menteri Koperasi (Menkop) dan UKM, Teten Masduki.
"Jadi persiapkan nama baik almamater kalian, karena yang terbaik akan menjadi pemenang dalam tantangan kegiatan ini,” katanya.
Ia menambahkan, kopma sudah saatnya diredefinisi ulang dalam ”value proposition”, yang semula melayani kebutuhan anggota seperti, toko, foto copy, dan kantin, menjadi menciptakan lapangan pekerjaan dan kekayaan dengan startup cooperative, worker cooperative, platform cooperative, dan sebagainya.
Baca Juga: Target Penyaluran Naik, LPDB Kunjungi Koperasi Besar di Yogyakarta
Ke depan, kopma akan berfungsi sebagai platform bagi anggota yang mencetak startup coop, worker coop, platform coop atau model lainnya. Koperasi mahasiswa model lama, yaitu pengelolaan bisnis dikerjakan secara mandiri, orientasi business entity, eksklusif hanya untuk anggota, manajerial oriented, dan melayani kebutuhan mahasiswa.
“Koperasi mahasiswa model baru yaitu inkubasi bisnis, dikerjakan secara kolaboratif, orientasi business platform, inklusif untuk semua mahasiswa yang tertarik, enterpreneur oriented, dan menumbuhkan enterpreneur mahasiswa," ujarnya.
Acara ini berlangsung selama 3 hari, yaitu Rabu (4/3/2020) - Jumat (6/3/2020).