Mimpi Jokowi Tahun 2024 Tak Ada Lagi Orang Miskin di Indonesia

Rabu, 04 Maret 2020 | 16:01 WIB
Mimpi Jokowi Tahun 2024 Tak Ada Lagi Orang Miskin di Indonesia
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Suara.com/Ummi Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim berhasil menurunkan angka kemiskinan di bawah 10 persen pada September 2019 berdasarkan data Badan Pusat Statistik.

Hal ini dikatakan Jokowi dalam Rapat Terbatas tentang Strategi Percepatan Pengentasan Kemiskinan di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (4/3/2020).

"Kita (Pemerintah) telah berhasil menurunkan angka kemiskinan yang pada 2015 di angka 11,22 persen menjadi 9,22 persen di September 2019. Angka di bawah 10 persen ini angka capaian yang sangat baik namun pekerjaan besar kita belum selesai dengan rangka menurunkan angka kemiskinan kita," ujar Jokowi.

Kendati demikian kata Jokowi, pemerintah masih memiliki tugas untuk mengentaskan kemiskinan yang tersebar di 24 juta jiwa masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Tak Mampu Beli Daging, Masyarakat Miskin Rentan Mengalami Stunting

"Masih ada 24,7 juta jiwa yang harus dientaskan dari kemiskinan itu," kata dia.

Karenanya Jokowi menekankan dua hal untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Pertama Jokowi meminta jajaran menterinya untuk fokus menyasar penduduk yang sangat miskin.

Kata dia, berdasarkan standar angka internasional yang digunakan bank dunia, jumlah penduduk sangat miskin saat ini sebanyak 9,9 juta jiwa.

"Oleh sebab itu kita bisa fokus menangani terlebih dahulu yang 9,9 ini. Karena itu data tentang siapa dan di mana warga kita harus betul-betul akurat sehingga program bisa disasarkan tetap pada kelompok sasaran yang kita inginkan," ucap dia.

Sehingga ia berharap angka kemiskinan di tahun 2024 berada di posisi nol.

Baca Juga: Kakak Beradik Miskin Tiap Hari Makan Sabun hingga Sakit dan 4 Berita Lain

"Kita harapkan di 2024 untuk kemiskinan ekstrem ini bisa berada pada posisi nol," katanya.

Kedua, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta strategi pengentasan kemiskinan dapat terkonsolidasi, terintegrasi dan tepat sasaran.

"Sehingga siapa yang melakukan apa harus jelas intervensi dari kementerian program harus menyasar," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI