Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir menyebut ketersediaan alat kesehatan seperti masker dan hand sanitizer untuk menghadapi virus corona masih mencukupi di gerai apotek Kimia Farma.
Sehingga, masyarakat tak perlu panik kehabisan masker dan alat kesehatan lainnya.
Namun, lanjut Erick agar masker tersebut tak diserbu oleh sekelompok masyarakat saja, maka pembelian masker di apotek Kimia Farma dibatasi.
"Barusan saya juga sudah cek masker ini buat antiseptic semua ada, dan bahkan Kimia Farma sudah membatasi bahwa misalnya orang beli lebih dari dua," ujar Erick saat meninjau Apotek Kimia Farma di Menteng Huis, Jakarta, Rabu (4/3/2020).
Baca Juga: 3 Orang Ini Ditangkap Jual Masker Virus Corona 10 Kali Lipat di Facebook
Menurut Mantan Bos Klub Inter Milan ini, terdapat 1.300 Kimia Farma di Indonesia yang menyediakan alat kesehatan. Selain itu, terdapat klinik yang juga bisa memeriksa masyarakat jika sakit.
"Kimia Farma sudah lakukan antisipasi dari 10 januari, di mana salah satunya tadi yang namanya corona virus corner untuk deteksi dini," jelas dia.
Sementara itu, Direktur Utama Kimia Farma, Verdi Budidarmo menambahkan, saat ini terdapat lebih dari 200 ribu masker yang dimiliki perseroan.
"Jumlah sekarang yang kita ada untuk masker kain kurang lebih kita ada 4.000 dus, kurang lebih kali 50 ya, jadi sekitar 215.000 buah," ucap Verdi.
Erick Thohir juga mengklaim, tak akan ada kenaikan harga masker di Kimia Farma. Menurutnya, harga masker saat masih normal yakni Rp 2.000 per helai.
Baca Juga: Antisipasi Virus Corona, Driver Ojol Minta Disediakan Masker
"Ya harga juga kita pastikan tidak ada harga-harga ketika masyarakat susah, Kimia Farma menaikan harga," pungkas Erick.