Harga Minyak Dunia Galau Usai Sentimen Pemangkasan OPEC

Rabu, 04 Maret 2020 | 08:10 WIB
Harga Minyak Dunia Galau Usai Sentimen Pemangkasan OPEC
Perkembangan harga minyak dunia. Sebuah ilustrasi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak dunia pada perdagangan Selasa (3/3/2020) mengalami galau, sempat naik lalu kembali turun sebagai imbas sentimen Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang menambah kuota pemangkasan produksi menjadi 600 ribu barel per hari.

Mengutip Reuters, Rabu (4/3/2020) harga minyak dunia West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2020 naik 43 sen pada Selasa (3/3/2020), menjadi 47,18 dolar per barel di New York Mercantile Exchange. Sedangkan harga minyak mentah Brent untuk pengiriman April 2020 turun 4 sen menjadi 51,86 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Harga ini sempat mengalami peningkatan signifikan setelah Federal Reserve Amerika Serikat memangkas suku bunga dalam upaya mengatasi dampak negatif penyebaran Virus Corona atau COVID-19 terhadap perekonomian Negeri Paman Sam.

Harga minyak WTI sempat menyentuh 48,66 dolar AS per barel dan harga minyak mentah Brent 53,90 dolar AS per barel.

Baca Juga: Best 5 Otomotif Pagi: Batmobile Disita, Naik Supercars Jadi Bengal

Namun, baik harga minyak WTI dan Brent kemudian mengalami penurunan setelah komite panel OPEC dan negara-negara produsen minyak lainnya yang tergabung dalam OPEC+ merekomendasikan tambahan pemangkasan produksi sebesar 600 ribu barel per hari pada kuartal kedua, sama seperti rekomendasi bulan lalu.

Beberapa negara anggota OPEC sebetulnya menginginkan tambahan pemangkasan produksi setidaknya sebesar 1 juta barel per hari dalam upaya menjaga kestabilan harga minyak dunia di tengah turunnya permintaan akibat merebaknya penyebaran Virus Corona.

Secara global, kasus penyebaran COVID-19 mencapai 92.880 kasus, termasuk dua kasus di Indonesia. Total jumlah korban meninggal dunia mencapai 3.168 orang.

Sebanyak 79 korban meninggal di Italia, 77 korban meninggal di Italia, 34 korban meninggal di Korea Selatan, sembilan korban meninggal di Amerika Serikat, enam korban meninggal di Jepang dan kapal Diamond Princess, empat korban meninggal di Perancis, dua korban meninggal di Hong Kong, serta satu korban meninggal di Spanyol, Thailand, Australia, San Marino, Taiwan, dan Filipina.

Baca Juga: Bisnis Bidang Otomotif dan Aviasi, Weststar Tanam Modal di Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI