Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal pekan ini diprediksi masih akan tertekan dan berada di zona merah setelah penutupan perdagangan pada Jumat pekan kemarin yang terkoreksi lagi 1,50 persen di level 5.452.
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengamati pola pergerakan IHSG saat ini masih terlihat menguji support level di tengah sentimen market global dan regional yang sedang berada dalam tekanan.
"Sedangkan tekanan terlihat sudah cukup terbatas, mengingat support level yang sudah teruji terlihat cukup kuat dipertahankan," ujar William dalam riset hariannya, Senin (2/3/2020).
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama melihat secara teknikal MACD masih negatif. Meskipun demikian, Stochastic dan RSI sudah menunjukkan jenuh jual atau oversold.
Baca Juga: Gara-gara Virus Corona, Aliran Modal Asing ke Indonesia Anjlok
Di sisi lain, terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi rebound pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance.
"Support pertama maupun kedua memiliki range pada 5.288 hingga 5.128. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 5.526 hingga 5.623," kata Nafan.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor diantaranya, ANTM, ASRI, BBNI, BMRI, BNGA, GGRM, PTBA, WIKA.