Upaya Perbankan Selamatkan Ekonomi dari Virus Corona Mungkin Tak Cukup

Sabtu, 29 Februari 2020 | 10:11 WIB
Upaya Perbankan Selamatkan Ekonomi dari Virus Corona Mungkin Tak Cukup
Ilustrasi COVID-19 [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Ilustrasi perang dagang AS dan China. (Shutterstock)
Ilustrasi perang dagang AS dan China. (Shutterstock)

Goushi Kataoka, salah satu anggota sembilan dewan BOJ atau Bank of Japan mengatakan tidak perlu segera mengambil tindakan kebijakan moneter dalam menanggapi COVID-19.

"Saya tidak berpikir BOJ perlu mengambil langkah pelonggaran moneter tambahan, sebagai tanggapan terhadap wabah Virus Corona. Kami harus melihat seberapa serius dampak dari wabah itu," paparnya dalam sebuah konferensi pers, Kamis (27/2/2020).

Bankir sentral dalam beberapa tahun terakhir telah memperingatkan secara luas bahwa "toolkit" mereka dibatasi oleh suku bunga rendah secara global, dan keraguan bahwa pembelian obligasi dan strategi lainnya akan terbukti efektif dalam penurunan tajam lainnya. Mereka secara lebih terbuka mendesak otoritas fiskal untuk merencanakan penggunaan pajak dan pengeluaran pemerintah secara penuh untuk memikul beban tanggung jawab akan krisis.

Hingga taraf tertentu, pihak berwenang mengambil tindakan fiskal. Pejabat di Eropa bergerak untuk mempermudah kredit bisnis dan pajak yang lebih rendah dengan langkah sementara, dan pemerintahan Donald Trump ditekan para pemimpin kongres untuk menjabarkan secara lebih eksplisit setiap langkah fiskal yang mungkin diperlukan untuk meningkatkan perekonomian.

Baca Juga: Karantina Corona WNI Diamond Princess Dipisah dengan World Dream di Sebaru

Pemotongan suku bunga Fed pada pertemuan 17-18 Maret mendatang dipandang sebagai langkah hampir pasti, dengan beberapa analis mengharapkan tindakan agresif dan bahkan mungkin langkah darurat untuk sementara. Beberapa harga pasar menunjukkan The Fed mungkin akan mendapatkan zero bound lagi pada tahun ini.

"Kami mengantisipasi bahwa Fed akan memangkas suku bunga setidaknya 50 basis poin selama beberapa bulan mendatang, dengan perkiraan dasar baru kami mengharapkan pemotongan 25 basis poin pada dua pertemuan berikutnya pada bulan Maret dan April," kata pakar ekonomi dari Deutsche Bank.

Sementara itu, James Bullard, Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard mengatakan ia terbuka untuk memotong suku bunga "jika situasinya memburuk dan sepertinya akan ada efek besar pada ekonomi Amerika Serikat. Namun kita harus sampai ke titik itu."

Ada juga kesamaan di antara pembuat kebijakan di seluruh dunia, dengan pejabat di Kanada, Eropa, Jepang, Swiss, dan di tempat lain mengatakan mereka siap bertindak jika Virus Corona tetap tidak terkendali.

Bank of Canada menjadi yang pertama dalam mengadakan pertemuan tentang kebijakan pada minggu depan. Tidak ada perubahan dalam tingkat Dewan Komisaris, tetapi pasar uang sekarang menghargai penurunan seperempat poin.

Baca Juga: Di Filipina, Lahir Jet-Max, Crossbreed Jetski dan Yamaha Nmax

Perkiraan mendasar bagi para pembuat kebijakan secara global adalah Virus Corona tetap berlanjut seperti halnya wabah virus lainnya, tanpa menghentikan perekonomian dunia sepenuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI