Target Penyaluran Naik, LPDB Kunjungi Koperasi Besar di Yogyakarta

Jum'at, 28 Februari 2020 | 11:38 WIB
Target Penyaluran Naik, LPDB Kunjungi Koperasi Besar di Yogyakarta
LPDB-KUMKM mengunjungi dua koperasi besar di kawasan Yogyakarta. (Dok : LPDB)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Pembiayaan Syariah Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Fitri Rinaldi, didampingi Ketua Dewan Pengawas LPDB-KUMKM, Alexander Zulkarnain dan anggota Dewan Pengawas LPDB-KUMKM, Nining Tri Hastuti, mengunjungi dua koperasi besar di kawasan Yogyakarta, yang dinilai berpotensi menjadi mitra LPDB-KUMKM. Tahun ini, LPDB-KUMKM menargetkan penyaluran dana bergulir Rp 1,85 triliun, atau naik 8,8 persen dari tahun lalu.

Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat pencapaian target penyaluran dana bergulir.  Adapun salah satu koperasi yang disambangi adalah Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Baitul Mal Tanwil (KSPPS BMT) Artha Amanah, di Bantul, Yogyakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua BMT, Artha Amanah Bambang Edi Asmoro mengaku ingin mengajukan proposal pembiayaan dana bergulir.

"Rencananya, kami mau pinjam Rp 5 miliar. Kami memang butuh tambahan dana, karena sebentar lagi Lebaran. Kebutuhan pembiayaan biasanya meningkat," ujarnya. 

Sebenarnya, kata Bambang, 100 persen dana koperasinya berasal dari anggota (individual investor), dimana jumlahnya kini mencapai 12.000 orang. Namun pihaknya tengah membangun kantor pusat, sehingga mereka dinilai akan membutuhkan dana untuk  pembiayaan saat Lebaran.

Keinginan Bambang ini disambut baik Fitri. Koperasi yang memiliki aset mencapai Rp 63 miliar per Desember 2019, dengan outstanding kredit Rp 40 miliar tersebut, menurutnya layak mendapat pembiayaan.

"Besok kebetulan kami mengadakan couching atau bimbingan teknis, agar pelaku koperasi mendapatkan informasi soal membuat proposal pengajuan pembiayaan menjadi lebih baik," tuturnya.

Usai berbincang, LPDB-KUMKM diajak langsung menemui salah satu anggota koperasi BMT Artha Amanah yang sukses. Dia adalah Suyati (60).

Ibu empat anak ini tadinya hanya berjualan minyak tanah dan bensin di depan rumahnya. Pada 1997, dia meminjam dana sekitar Rp 70 ribu ke BMT Artha Amanah.

Baca Juga: LPDB - KUMKM Sudah Salurkan Dana Bergulir Rp 211 Miliar di Sumsel

Sejalan waktu, usahanya terus berkembang hingga ia memiliki usaha bengkel dan aksesoris motor, gas rumah tangga, warung kelontong dan rias pengantin. Terakhir, Suyati tercatat mengajukan pinjaman Rp 200 juta.

Ditanya omzet usahanya, dia hanya menyebutkan sekitar Rp 10 juta.

“Kalau Sabtu dan Minggu, seharinya saya bisa dapat Rp 10 juta. Kalau usaha lainnya, nggak tentu berapa," ujar Suyati sambil tersipu.

Anggota koperasi BMT Artha Amanah lainnya, yang dikunjungi adalah pemilik usaha Wingko Hayu. Pemilik usaha ini adalah sepasang suami istri, Agus Haruri (50) dan Rini Hidayah (50).

Semula mereka memang hanya usaha bolu dan wingko, namun sekarang, mereka sukses mengembangkan usaha katering. 

"Kami punya langganan di sekolah tinggi yang semua mahasiswanya makan tiga kali sehari dari katering Hayu. Sebulan rata-rata omzetnya Rp 300 juta," ujar Rini.

Puas berbincang dengan anggota BMT Artha Amanah, LPDB-KUMKM mengunjungi KSPPS BMT Agawe Makmur Merapi, di Sleman. Koperasi yang beraset Rp 46 miliar dan beranggotakan 10.512 orang itu melayani pembiayaan di sektor perdagangan, pertanian, perikanan, dan home industry. 

Ketua BMT Agawe Makmur Merapi, Priya Budi Sentosa, tampak sumringah menyambut kedatangan LPDB-KUMKM.

"Kami memang ingin pinjam dana bergulir Rp 5 miliar untuk mengembangkan bisnis di kantor cabang," ujar Priya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI