Ditanya omzet usahanya, dia hanya menyebutkan sekitar Rp 10 juta.
“Kalau Sabtu dan Minggu, seharinya saya bisa dapat Rp 10 juta. Kalau usaha lainnya, nggak tentu berapa," ujar Suyati sambil tersipu.
Anggota koperasi BMT Artha Amanah lainnya, yang dikunjungi adalah pemilik usaha Wingko Hayu. Pemilik usaha ini adalah sepasang suami istri, Agus Haruri (50) dan Rini Hidayah (50).
Semula mereka memang hanya usaha bolu dan wingko, namun sekarang, mereka sukses mengembangkan usaha katering.
Baca Juga: LPDB - KUMKM Sudah Salurkan Dana Bergulir Rp 211 Miliar di Sumsel
"Kami punya langganan di sekolah tinggi yang semua mahasiswanya makan tiga kali sehari dari katering Hayu. Sebulan rata-rata omzetnya Rp 300 juta," ujar Rini.
Puas berbincang dengan anggota BMT Artha Amanah, LPDB-KUMKM mengunjungi KSPPS BMT Agawe Makmur Merapi, di Sleman. Koperasi yang beraset Rp 46 miliar dan beranggotakan 10.512 orang itu melayani pembiayaan di sektor perdagangan, pertanian, perikanan, dan home industry.
Ketua BMT Agawe Makmur Merapi, Priya Budi Sentosa, tampak sumringah menyambut kedatangan LPDB-KUMKM.
"Kami memang ingin pinjam dana bergulir Rp 5 miliar untuk mengembangkan bisnis di kantor cabang," ujar Priya.
Baca Juga: Kejari Surabaya Kembalikan Uang Hasil Rampasan Korupsi ke LPDB