Bank BJB Bantu Wujudkan Harapan Para Difabel di Jawa Barat

Jum'at, 28 Februari 2020 | 10:05 WIB
Bank BJB Bantu Wujudkan Harapan Para Difabel di Jawa Barat
Suartini (tengah), Direktur Konsumer dan Ritel Bank BJB menandatangani MoU antara Bank BJB dengan Fatayat (tengah kanan), Hirni Zafa Hazefa (tengah kiri), Ketua PW Jabar, dan penandatangan MoU dengan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia oleh Kustini. (Dok : BJB)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keinginan untuk mampu berdikari secara ekonomi menjadi harapan siapa saja, tak memandang warna kulit, gender, maupun kategori-kategori sosial lain yang kerap kali dilekatkan. Kustini menjadi salah satu dari sekian juta orang yang menyimpan harapan itu.

Dia adalah Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Jawa Barat. Bersama para difabel lainnya, Kustini tak cuma mengandalkan harap, dia senang bekerja keras untuk mewujudkan harapannya.

Di bawah lembaga yang ia gerakkan, para difabel mendapatkan beragam pelatihan keterampilan untuk mengeksplorasi keahliannya di berbagai bidang, agar mampu menghasilkan sesuatu yang bernilai, bekal untuk mencapai kemandirian.

Di mata Kustini, para difabel memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor kewirausahaan. Tapi Kustini juga mafhum bahwa bekal keahlian dan daya juang saja tak cukup dalam mengarungi ketatnya persaingan dunia usaha.

Baca Juga: Tingkatkan Kesadaran, Insan Bank BJB Dibekali Pengetahuan tentang Covid-19

Modal menjadi salah satu faktor paling menentukan bagi setiap orang dalam merintis dan melebarkan sayap usaha. Kondisi itu, tentu saja membuat ia sempat merasa risau. Apalagi status sosial difabel yang melekat padanya dan kawan-kawan.

Kustini tahu betul, penyandang disabilitas kesulitan mengakses permodalan.Rasa gundah yang sempat menyelimuti itu akhirnya sirna, seiring keputusan kehadiran Kredit BJB Mesra, singkatan dari Masyarakat Ekonomi Sejahtera.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) bekerja sama dengan Bank BJB kini memperluas jangkauan pelayanan produk Kredit BJBJ Mesra, termasuk bagi para difabel.

Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB, Widi Hartoto mengatakan, langkah ini merupakan wujud nyata keberpihakan perseroan kepada seluruh kalangan masyarakat yang membutuhkan akses permodalan dalam membangun kemandirian ekonomi.

Tak melulu berorientasi pada keuntungan, Widi menuturkan, Bank BJB juga memiliki komitmen kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Bank BJB, SAS Hospitality, dan PT SAP Kerja Sama Penyaluran KUR Mikro

"Sebagai bank pembangunan daerah, Bank BJB memiliki peran sentral untuk menopang perkembangan perekonomian masyarakat. Langkah ini merupakan implementasi nyata dari semangat perseroan dalam mendukung pertumbuhan daerah. Kami meyakini, perluasan jangkauan ini akan memberi dampak positif mengingat Kredit bjb Mesra merupakan salah satu produk andalan yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan kebutuhan akses permodalan lebih mudah," katanya.

Sejak pertama kali diluncurkan akhir 2018, Kredit BJB Mesra menjadi primadona masyarakat. Jumlah pembiayaan Kredit BJB Mesra yang telah tersalurkan mencapai Rp 8,1 miliar. Dana tersebut menyentuh 2.802 warga penerima manfaat lewat 202 rumah ibadah dan 383 kelompok yang tersebar di 105 kecamatan pada 22 kota dan kabupaten.

Perluasan jangkauan ini juga merupakan langkah perseroan yang dilakukan untuk memperlebar akses inklusi keuangan kepada seluruh lapisan dan kelompok masyarakat. Pemanfaatan produk keuangan ini merupakan hal penting demi mengoptimalisasi potensi usaha yang digeluti masyarakat.

Tak hanya membuka keran perluasan akses, Bank BJB juga memberikan pembekalan pengetahuan dalam bentuk edukasi dan literasi keuangan via berbagai program, tak terkecuali program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu (Pesat).

Melalui Pesat, Bank BJB memberikan edukasi dan pendampingan kepada para wirausaha selama beberapa bulan, agar kemampuan pengelolaan keuangan serta akselerasi usaha dapat berkembang.Untuk mengakses permodalan lewat Kredit BJB Mesra, persyaratan yang diberlakukan terbilang sederhana.

Kelompok penyandang disabilitas diminta membuat proposal berisi daftar kebutuhan, berikut besaran dananya. Proposal tersebut, nantinya diberikan kepada organisasi yang menaungi untuk dilanjutkan kepada Bank BJB.Sistem pengajuannya pun dilakukan secara berkelompok, dengan anggota 5-10 orang. Setiap orang dalam kelompok bisa mengajukan kredit hingga Rp 5 juta.

Selain berfungsi sebagai kelompok pembinaan pelatihan, kelompok juga berfungsi sebagai penerima pinjaman karena kredit ini bersistem tanggung renteng. Kelompok-kelompok yang terbentuk akan menerima pelatihan dari Bank BJB.Keterbukaan akses Kredit BJB Mesra bagi para disabilitas ini mendatangkan angin segar bagi Kustini. Kini, ia dan kawan-kawannya tak lagi hanya bisa bermimpi mengembangkan usaha.

"Kesulitan akses permodalan, selama ini menjadi salah satu tantangan yang dihadapi wirausahawan kelompok disabilitas. Dengan keberadaan Kredit BJB Mesra ini, kami mendapat kemudahan pinjaman tanpa agunan dan biaya administrasi yang ringan, sehingga akan lebih memudahkan upaya untuk mengembangkan usaha," kata Kustini. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI