Influencer Diguyur Jokowi Rp 72 Miliar, Tapi BPJS Kesehatan Naik 100 Persen

Jum'at, 28 Februari 2020 | 08:40 WIB
Influencer Diguyur Jokowi Rp 72 Miliar, Tapi BPJS Kesehatan Naik 100 Persen
Petikan vlog Jokowi [YouTube/Presiden Joko Widodo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sejumlah stimulus insentif fiskal untuk sektor pariwisata salah satunya menganggarkan Rp 72 miliar untuk para influencer, pemberian insentif ini demi menggenjot sektor pariwisata tanah air yang sedang lesu akibat merebaknya virus corona.

Direktur Riset Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, sejumlah insentif fiskal yang tengah dipersiapkan tersebut tak bakal ampuh.

"Pemerintah sudah memutuskan untuk memberikan insentif fiskal. Saya setuju dengan insentif fiskal, tapi bentuknya kok lebih terfokus ke pariwisata ya?" tanya Piter saat dihubungi Suara.com, Jumat (28/2/2020).

Yang baik, lanjut Piter seharusnya pemerintah tidak hanya memberikan insentif fiskal bagi sektor pariwisata saja, tetapi juga kepada sektor yang lain. Apalagi kata dia saat ini daya beli masyarakat juga sedang turun.

Baca Juga: Jokowi Guyur Rp 72 Miliar untuk Influencer, Pengamat: Pemborosan!

"Saya kira pemerintah hendaknya tidak hanya fokus memberikan insentif kepada sektor pariwisata. Tetapi insentif secara umum yang diharapkan bisa membangkitkan permintaan domestik," saran Piter.

Sejumlah insentif ini, akan sia-sia saja, jika tidak dibarengi dengan sejumlah insentif yang lain. Apalagi kata dia masyarakat saat ini dihadapkan atas kebijakan yang justru makin menggerus daya beli, seperti halnya kenaikan tarif BPJS Kesehatan sebesar 100 persen hingga beberapa tarif terkait cukai.

"Pariwisata dikasih potongan, tapi disisi lain pemerintah menaikkan iuran BPJS Kesehatan, cukai rokok, cukai plastik bahkan ada rencana cukai kendaraan bermotor. Ada rencana meninjau subsidi gas dan listrik, semua kebijakan ini kan menggerus daya beli," pungkasnya.

Seperti diketahui, pemerintah berencana memberikan insentif fiskal bagi sektor pariwisata tanah air yang terkena dampak penyebaran virus corona.

Lantaran virus dengan nama resmi Covid-19 ini jumlah wisatawan mancanegara asal China yang datang ke Indonesia anjlok cukup dalam.

Baca Juga: Menpar Wishnutama: Rp 72 Miliar Bukan untuk Influencer Saja

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan insentif tersebut bakal diberikan dalam bentuk diskon atau penurunan harga tiket pesawat terbang mulai dari 30 persen sampai 40 persen ke 10 destinasi wisata di tanah air.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI