Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjelang akhir pekan ini masih tertekan di zona merah, setelah penutupan Kamis terkoreksi signifikan 2, 69 persen di level 5.535.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengamati signal Indikator stochastic golden-cross ataupun kejenuhan pada area jenuh jual juga belum terlihat. Indikator MACD kian melebar membuat divergen negatif pada histogram.
"Sehingga secara analisa teknikal apabila IHSG tidak mampu kembali di atas level support terendah tahun 2018 akan bergerak bearish menguji support selanjutnya," ujar Lanjar Nafi dalam riset hariannya, Jumat (28/2/2020).
Sementara, Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama melihat bahwa berdasarkan indikator MACD, Stochastic dan RSI masih negatif.
Baca Juga: Best 5 Otomotif Pagi: Spion Mobil Quraish Shihab, Modifikasi Ucok Baba
Di sisi lain, terlihat pola long black opening marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bearish continuation pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support
"Support pertama maupun kedua memiliki range pada 5.491 hingga 5.476. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 5.623 hingga 5.669," kata Muhammad Nafan Aji Gusta Utama.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, di antaranya, BBRI, BMRI, CTRA, MYOR, PTBA, TLKM.