Direksi Main-main Kelola BUMN, Erick Thohir: Saya Copot

Rabu, 26 Februari 2020 | 16:15 WIB
Direksi Main-main Kelola BUMN, Erick Thohir: Saya Copot
Menteri BUMN Erick Thohir. (Suara.com/Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir meminta para direksi tak main-main dalam mengelola BUMN. Ia tak segan-segan memecat Direksi yang dengan sengaja membuat BUMN bangkrut.

"Saya pastikan direksi BUMN yang mau membangkrutkan BUMN saya copot," katanya di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Mantan Presiden Klub Inter Milan ini meminta agar direksi bersama-sama bisa membangun BUMN. Sehingga, ke depan tak ada lagi BUMN yang dicap sakit.

"Sebuah usaha harus memiliki sistem yang baik, orang yang baik, agar bisa survive," jelas dia.

Baca Juga: Erick Thohir Tampar Direksi: BUMN Bukan Badan Usaha Milik Nenek Lu!

Dengan bersama-sama, lanjut Erick, maka direksi bisa menciptakan ekosistem kerja yang baik. Dan nantinya bisa bersaing dengan perusahaan asing.

"Ayo sama-sama bersaing membangun Indonesia menjadi negara maju, sehingga kita bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing," pungkas dia.

Sebelumnya, Erick Thohir menyindir beberapa Direksi BUMN yang masih menganggap BUMN adalah suatu kepemilikan. Menurutnya, BUMN bukan suatu kepemilikan, justru para direksi adalah pengelola BUMN.

"Kita ini pengelola, Badan Usaha Milik Negara bukan badan usaha milik nenek lu. Ini label negara ini yang harus diyakini oleh para pengambil keputusan di BUMN," ujar Erick.

Erick menambahkan, kesalahan persepsi ini selalu diperbaiki olehnya. Bahkan, ia sampai melaporkan kesalahan persepsi ini ke Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Baca Juga: Dipegang Erick Thohir, Telkom Diyakini Bisa Ubah Model Bisnis

"Ini yang kita betulkan dan sudah kita bicarakan ke Presiden langsung dan Sri Mulyani bahwa kita ini pengelola," imbuh dia.

Dengan istilah pengelola, maka kata Erick pengelolan BUMN tak bisa disamakan dengan pengelolaan perusahaan swasta. Ada batasan-batasan yang harus dipahami oleh para jajaran direksi.

"Yang jelas kita mengelola, jadi kalau pengelola ada batasan-batasan tidak bisa mohon maaf kita cemburu seperti Pak Chairul Tanjung kelola perusahaannya engga bisa itu pribadi," jelas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI