Suara.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan, aliran modal asing (capital inflow) yang masuk ke Indonesia pada akhir Januari 2020 anjlok cukup dalam imbas merebaknya virus corona yang berasal dari Kota Wuhan Provinsi Wuhan, China.
Destry menuturkan, sebelum virus corona heboh, aliran modal asing yang masuk ke tanah air cukup tinggi, tetapi tiba-tiba anjlok karena virus corona.
"Kita bisa lihat awalnya sangat confidence di 2020 yaitu pertama persepsi investor kita lihat total inflow awal tahun sampai 27 Januari luar biasa pesatnya pada saat bersamaan rupiah menguat, kemudian tiba-tiba ada corona inflow drop, rupiah langsung koreksi," kata Destry dalam acara Economic Outlook 2020 di Ritz Carlton, Pasific Place, Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Meski begitu kata Destry, pihaknya telah berhasil kembali untuk menaikkan capital inflow yang masuk ke tanah air, hingga saat ini kata dia aliran modal yang masuk sudah mencapai 490 juta dolar AS.
Baca Juga: Gubernur BI: Aliran Modal Asing ke Indonesia Masih Deras di Awal 2020
"Kita coba smoothing dan kita lihat akhirnya inflow stabil karna dia lihat langkah pemerintah dan termasuk return kita masih menarik dan bond di level 6,5 persen spread menarik dan rupiah pun kami BI punya komitmen untuk jaga stabilitas rupiah," katanya.
Destry tak memungkiri, bahwa memang ada aliran modal yang keluar di tengah membanjirnya modal yang masuk. Namun, kata dia, gejolak seperti itu biasa terjadi dalam kondisi saat ini.
"Ke depan kalau policy, BI sama pemerintah dengan Kemenkeu dan Kemenko akan terus menerapkan kebijakan yang sifatnya akomodatif," pungkasnya.