Suara.com - Harga emas melonjak 2,8 persen pada Senin (24/2/2020) ke level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir imbas investor yang khawatir tentang pertumbuhan ekonomi global dalam menghadapi kasus virus corona yang meningkat tajam di luar China.
Mengutip Reuters, Selasa (25/2/2020) Harga emas di pasar spot melejit 1,7 persen menjadi 1.671,35 dolar AS per ounce.
Sementara itu, untuk emas berjangka Amerika Serikat ditutup melesat 1,7 persen menjadi 1.676,60 dolar AS per ounce.
"Pasar ketakutan saat ini," kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures, mengutip kekhawatiran mengenai virus corona.
Baca Juga: Habis Jual Emas Milik Ibu Kos yang Dibunuh, Rian Foya-foya ke Bali
"Kekhawatirannya bukan tentang virus itu, tepatnya, ini dari sudut pandang ekonomi. Dow Jones anjlok sekitar 1.000 poin, imbal hasil obligasi juga lebih rendah." tambah dia.
Ada peningkatan tajam dalam kasus virus corona yang dilaporkan di Italia, Korea Selatan dan Iran, dengan Afghanistan dan Irak melaporkan kasus pertama mereka. Namun, tingkat infeksi di China berkurang.
Di luar China daratan, wabah itu menyebar ke sekitar 29 negara dengan jumlah korban meninggal mencapai 12 orang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan khawatir tentang meningkatnya jumlah kasus tanpa kaitan yang jelas dengan China.
Investor memandang emas dan aset lain seperti obligasi pemerintah serta dolar AS sebagai tempat berlindung yang aman bagi para investor selama masa penuh tekanan tersebut.
Baca Juga: Gara-gara Corona, Harga Jual Emas Antam Tembus Rp 809.000 Per Gram
Mencerminkan kenaikan emas, perak melonjak 2,3 persen menjadi 18,88 dolar AS per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak September di posisi 18,90 dolar AS per ounce.
Sementara untuk Palladium anjlok 3,1 persen menjadi 2.619,01 dolar AS per ounce, sedangkan platinum turun 0,3 persen menjadi 970,17 dolar AS per ounce.