Indonesia Dicoret oleh AS dari Daftar Negara Berkembang

Senin, 24 Februari 2020 | 14:05 WIB
Indonesia Dicoret oleh AS dari Daftar Negara Berkembang
Sejumlah anak sedang bermain di sebuah air terjun sambil membawa bendera Merah Putih. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat (AS) mengeluarkan Indonesia dari daftar negara berkembang. Indonesia dianggap AS sudah sebagai negara maju, sehingga sudah tak layak lagi berstatus negara berkembang.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, bakal ada kerugian yang didapatkan Indonesia dari dicabutnya Indonesia dari status negera berkembang.

Kerugian tersebut kata Susi soal pencabutan manfaat insentif Generalized System of Preferences (GSP) AS untuk produk ekspor Indonesia karena berdasarkan aturan internal AS terkait GSP, fasilitas GSP hanya diberikan kepada negara-negara yang mereka anggap sebagai LDC's dan negara berkembang.

"Kemarin saya bilang teman-teman terkait keputusan AS itu terkait fasilitas perdagangan. Konsekuensinya masalah GSP dan sebagainya," kata Susiwijono saat ditemui di Kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (24/2/2020).

Baca Juga: Diklaim Maju, Indonesia Dihapus dari Daftar Negara Berkembang

Kinerja ekspor Indonesia ke AS kata Susi diprediksi bakal terpengaruh paling parah, mengingat selama ini kinerja ekspor Indonesia ke AS selalu surplus.

"Pasti berpengaruh (kinerja ekspor). 12,9 persen ekspor kita ke AS. GSP kita kan sangat besar. Nah angka-angkanya teman perdagangan. Tapi pasti berpengaruh," katanya.

Bahkan Susi berani bilang bahwa jika kebijakan ini benar dilakukan Pemerintah AS, data perdagangan Indonesia-AS akan berpotensi defisit.

"Berisiko defisit? Jelas," tegas Susi.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai ekspor Indonesia sepanjang Januari 2020 mencapai 13,41 miliar dolar AS.

Baca Juga: BI Sebut Gara-gara Perang Dagang Negara Berkembang Sengsara

Dari nilai ekspor tersebut, AS menempati urutan kedua dengan negara tujuan ekspor terbesar RI dengan nilai mencapai 1,62 miliar dolar AS, ekspor tersebut terdiri dari ekspor nonmigas seperti lemak dan minyak hewani/nabati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI