Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini dibuka tak berdaya, IHSG turun 36 poin. Mengutip data perdagangan RTI Senin (24/2/2020) IHSG melemah 0,61 persen atau turun 36 poin ke level 5.846,14.
Melemahnya IHSG pada perdagangan kali ini juga diikuti indeks LQ45 yang turun 16 poin atau 1,7 persen ke level 940,492.
Mengawali pembukaan perdagangan terdapat 37 saham menguat, 106 saham melemah, dan 90 saham stagnan.
Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat 93 poin atau 0,68 persen ke level Rp 13.858 per dolar AS.
Baca Juga: Gubernur BI: Aliran Modal Asing ke Indonesia Masih Deras di Awal 2020
Analis pasar modal dari MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, setelah IHSG menguat selama seminggu sebesar +0.26 persen tetapi disertai Net Sell Investor Asing sebesar Rp -1.46 triliun.
Diawal pekan ini, IHSG diperkirakan akan dilanda aksi jual kembali seiring jatuhnya DJIA sebesar -0.78 persen ditengah kejatuhan harga Crude Oil -1.02 persen Nikel -1.3 persen & Coal -0.75 persen.
Disamping itu jatuhnya Bursa Asia Senin pagi ini, terutama tajamnya kejatuhan Bursa Korsel sekitar -2 persen setelah negara tersebut menaikkan peringatan wabah Virus Corona ke level tertinggi menyusul tewasnya 5 orang terkena Virus Corona dan 600 orang terinveksi Virus Corona.
"Berpotensi mendorong turun IHSG Senin ini. Semakin banyaknya negara yang terinveksi Virus Corona membuat indikasi DJIA Futures turun tajam sebesar -335 poin Senin pagi ini membuat langkah berat IHSG," kata Edwin dalam analisanya, Senin (24/2/2020).
Mengetahui IHSG berpotensi kembali turun, dirinya tetap bersemangat merekomendasikan investor melakukan trading harian atas saham dari Sektor Logam Emas, Bank, Pakan Ternak Ayam, Konsumer, Retail, Properti, Rokok dan CPO dalam perdagangan Senin ini.
Baca Juga: Modal Asing Deras Masuk, IHSG Masih Akan Bergerak di Zona Hijau