Makin Berkilaunya Harga Emas, Makin Jadi Buruan Investor

Senin, 24 Februari 2020 | 07:51 WIB
Makin Berkilaunya Harga Emas, Makin Jadi Buruan Investor
Ilustrasi emas batangan.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga emas dunia melonjak naik pada perdagangan akhir pekan lalu, ke level tertinggi dalam 7 tahun terakhir.

Para investor berburu aset safe haven seiring kekhawatiran terhadap kejatuhan ekonomi global akibat virus corona yang menyebar cepat.

Mengutip Reuters, Senin (24/2/2020) harga emas di pasar spot naik 1,3 persen ke level 1.640,50 dolar AS per ons. Harga ini adalah posisi tertinggi sejak 14 Februari 2013 yang saat itu di level 1.635,98 dolar AS.

Sedangkan emas di pasar berjangka naik 1,4 persen ke harga 1.643,2 dolar AS per ons.

Baca Juga: Wow! Harga Jual Emas Antam Naik Rp 11.000, Tembus Rp 804.000 Per Gram

Emas batangan sejauh ini telah naik 3,6 persen secara mingguan, merupakan jalur pekan terbaik sejak awal Agustus.

"Pasar sekali lagi cemas karena wabah virus corona mungkin menyebar di luar china. Ada sejumlah besar permintaan terhadap safe haven seiring perlambatan ekonomi di China, Jepang dan Jerman," kata Edward Moya, Analis Senior pada lembaga OANDA.

Menurutnya ekspektasi kuat bahwa bank sentral global akan memberikan stimulus, itu akan terus mendorong harga emas.

Korea Selatan melaporkan 52 kasus virus corona baru sehingga total kasus di negara tersebut 156. Sementara Jepang melaporkan kasus dari kapal pesiar yang diperkirakan cluster terbesar infeksi di luar china.

Kenaikan jumlah kasus virus baru membebani pasar saham di AS serta market global. Indeks aktivitas bisnis baik di manufaktur maupun jasa di AS tertahan di periode Februari seiring banyak perusahaan telah meningkatkan kekhawatiran terhadap wabah virus corona.

Baca Juga: Ditemukan Cadangan Emas di NTB, 600 Pekerja Dikerahkan

Pelemahan data perekonomian di AS cenderung mendorong ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh the Fed. Suku bunga yang rendah menurunkan biaya peluang yield non bullion.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI