Suara.com - Harga emas dunia pada Rabu (19/2/2020) berhasil menguat dengan bertahan di atas 1.600 dolar AS per ounce, karena kekhawatiran terhadap virus corona dan dampaknya terhadap pertumbuhan global mendorong permintaan safe-haven.
Mengutip Reuters Kamis (20/2/2020) harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi 1.607,61 dolar AS per ounce.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup meningkat 0,5 persen menjadi 1.611,80 dolar AS per ounce.
"Emas bertahan di atas level 1.600 dolar AS, kita melewatinya cukup cepat," kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.
Baca Juga: Penjual Batagor Dibekuk, Ngaku Bisa Tarik Emas Warisan Bung Karno di Swiss
China berjuang untuk menempatkan sektor manufakturnya aktif kembali setelah pembatasan perjalanan yang diberlakukan untuk membendung penyebaran virus corona.
Menambah kekhawatiran, Apple Inc memperingatkan penjualannya mungkin jatuh karena lambatnya aktivitas fasilitas manufaktur di China.
"Ketidakpastian mengenai kapan rantai pasokan global akan kembali normal kemungkinan bakal terus memadamkan selera risiko pedagang dan investor untuk setidaknya dalam waktu dekat. Itu bullish bagi pasar logam mulia," kata analis Kitco Metals, Jim Wyckoff.
Mencerminkan sentimen positif investor terhadap bullion, kepemilikan ETF emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, naik ke level tertinggi sejak 11 November 2016, pada sesi Selasa.
Baca Juga: Satroni Toko Subur Surabaya, Dua Perampok Gasak Emas 200 Gram