Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dampak dari mewabahnya virus corona sudah mulai dirasakan efeknya bagi kondisi ekonomi global, tak terkecuali Indonesia.
Untuk mengantisipasi dampak yang tidak terlalu parah bagi ekonomi nasional, Sri Mulyani mengatakan, pemerintah sudah merumuskan sejumlah kebijakan demi mereduksi dampak virus corona.
Hal tersebut dikatakan Sri Mulyani di depan para investor dalam acara Indonesia Economic dan Investment Outlook 2020, di Kantor BKPM, Jakarta, Senin (17/2/2020).
"Di Asia, kita memiliki Hong Kong, Cina, dan virus corona, yang akan cukup signifikan dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi," kata Sri Mulyani.
Baca Juga: Sri Mulyani Gelontorkan Dana BOS Tahap I Senilai Rp 9,8 Triliun
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini tak menampik porsi kue ekonomi dunia saat ini dipegang oleh China sebagai negara terbesar. Sehingga kejadian merebaknya virus corona di negara tersebut juga berdampak ke negara lain.
"Karena China adalah pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia," katanya.
Dampak virus corona juga membuat pemerintah Singapura melihat ulang target-target ekonomi negara tersebut apakah bisa tercapai atau tidak, bahkan pemerintah Singapura baru-baru ini akan memangkas target pertumbuhan ekonominya.
"Kami baru saja mendengar, Singapura sudah merevisi turun target pertumbuhan ekonomi 0,2 ke - 0,5 persen, hampir nol dan sudah lebih rendah dari tahun lalu. Ini sudah terlemah bagi orang Singapura. Jadi ini akan menjadi salah satu barometer bagi kita, untuk melihat apa yang akan dihadapi, dengan banyaknya ketidakpastian," kata Sri Mulyani.
Wabah virus corona COVID-19 belum menunjukkan tanda-tanda penurunan kasus. Berdasarkan laporan terkini, sudah lebih dari 70 ribu orang terinfeksi penyakit yang berasal dari kota Wuhan, China, ini.
Baca Juga: Dampak Virus Corona Ternyata Ikut Dirasakan Perajin Sepatu Kulit Cibaduyut
Dilansir laman Worldmeters.info, total korban meninggal dunia akibat virus corona jenis baru tersebut adalah 1.775 orang, termasuk satu korban yang sebelumnya mendapatkan perawatan di negara Perancis.
Korban tersebut merupakan pasien meninggal dunia pertama di luar benua Asia.