Dibiayai Ratusan Miliar, Trek Formula E Tak Hanya Sekali Pakai

Sabtu, 15 Februari 2020 | 14:05 WIB
Dibiayai Ratusan Miliar, Trek Formula E Tak Hanya Sekali Pakai
Layout atau desain lintasan Formula E 2020 Jakarta. [Dok. Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Jakarta Propertindo mengajukan Rp 344 miliar ke dalam APBD DKI untuk pembangunan infrastruktur penyelenggaraan Formula E 2020. Pembangunan infrastruktur itu diyakini tidak hanya digunakan untuk acara itu.

Direktur Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Darwoto menjelaskan anggaran itu akan digunakan untuk membangun barrier, pagar, aspal dan kebutuhan lainnya. Namun ia menegaskan kalau pembangunan infrastruktur ini tidak akan dipakai hanya satu kali saja.

Dwi menuturkan bahwa pihak-pihak terkait telah menyepakati kontrak bersama pihak Formula E untuk lima tahun. Kalau penyelenggaraan Formula E kembali diselenggarakan lima tahun kemudian, maka tidak perlu lagi mengeluarkan anggaran. Hal itu disampaikannya karena kualitas material daripada infrastruktur yang dibangun saat ini bisa bertahan hingga 10 tahun.

Suasana penanaman pohon di lokasi revitalisasi Plaza Selatan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (4/2).  [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Suasana penanaman pohon di lokasi revitalisasi Plaza Selatan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (4/2). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

"Ini 'kan alat bisa dipakai 10 tahun. Ok, kita sudah berkomitmen atau berkontrak dengan Formula E lima tahun. Ini juga nanti tahun depan menggunakan alat yang sama. Apakah ada biayanya? Enggak ada," kata Dwi dalam diskusi bertajuk "Menghitung Formula Ekonomi-Sosial Dari Formula E Jakarta" di kawasan Asia Afrika, Senayan, Jakarta, Sabtu (15/2/2020).

Baca Juga: Best 5 Otomotif Akhir Pekan: Bus MAB Dijajal Presiden, F1 Batal

Selain itu, ia menyebut pihaknya bekerja sama dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI). Dengan memanfaatkan kerja sama itulah Dwi menilai kalau pembangunan infrastruktur Formula E juga bisa digunakan untuk acara-acara serupa.

"Setelah selesai Formula E apakah alat ini bisa digunakan untuk aktivitas IMI acara-acara (misalkan) mereka mau gokart? Bisa," ujarnya.

Maka dari itu, Dwi berharap masyarakat bisa memahami anggaran yang begitu besar untuk penyelenggaraan Formula E itu bukan hanya untuk sekali pakai. Akan tetapi secara tindak langsung juga memikirkan investasi jangka panjang.

"Iya. Ya teori ekonomi lah biasanya kalau kita investasi pertama kali. Tahun pertama, tahun kedua rugi, taun ketiga, dan seterusnya. Itu kan normal aja," pungkasnya.

Untuk diketahui, Dwi sempat membeberkan dana yang telah digelontorkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk Formula E. Paling banyak dana dikeluarkan untuk infrastruktur.

Baca Juga: Dampak COVID-19, Penggemar Sport Otomotif F1 Mesti Bersabar

Dana untuk infrastruktur itu termasuk dalam commitment fee sebesar Rp 396 miliar. Dana itu dibayarkan Pemprov DKI kepada FIA Formula E yang telah memberikan izin penyelenggaraan balap mobil ramah lingkungan di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI