Bangun Ibu Kota Baru, Jokowi Gandeng 3 Tokoh Dunia

Jum'at, 14 Februari 2020 | 17:06 WIB
Bangun Ibu Kota Baru, Jokowi Gandeng 3 Tokoh Dunia
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Suara.com/Ummi Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed bin Zayed (MBZ), mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair dan CEO SoftBank, Masayoshi Son sebagai dewan pengarah pembangunan ibu kota baru.

Jokowi beralasan penunjukan nama-nama beken tersebut untuk lebih menarik perhatian dunia terhadap proyek Ibu Kota Negara (IKN) tersebut, apalagi kata Jokowi dana yang dibutuhkan dari pembangunan IKN ini tak sedikit.

"Kita ingin membangun sebuah trust, ingin membangun sebuah kepercayaan sehingga kita butuh dewan pengarah dengan reputasi yang baik," kata Jokowi saat diwawancarai BBC, seperti dikutip Suara.com, Jumat (14/2/2020).

Jokowi menjabarkan, ketiga tokoh tersebut memiliki latar belakang yang berbeda soal tata kelola pemerintahan, sehingga pengalamannya dibutuhkan untuk membangun IKN yang bakal dilakukan di wilayah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Juga: Ibu Kota Baru Disebut Merusak Alam, Jokowi: Hutannya Juga Sudah Rusak

"Crown Prince Mohammed bin Zayed Al Nahyan, memiliki reputasi di bidang pemerintahan baik, di bidang keuangan baik, di bidang penataan kota baik," kata Jokowi.

Sementara Masayoshi Son di bidang ICT (informasi dan teknologi komunikasi), teknologi sangat baik, di bidang keuangan juga baik.

"Kemudian (mantan perdana menteri Inggris) Tony Blair juga memiliki reputasi politik dan pemerintahan yang baik, ini yang ingin kita bangun sehingga investor itu percaya bahwa Indonesia memang bisa dipercaya," tambah Jokowi.

Jokowi pun tak menepis bahwa ketiga tokoh tersebut telah berjanji juga akan melakukan investasi besar-besaran dalam proyek IKN tersebut.

"Ya tentu saja itu yang kita harapkan, karena dari kalkulasi yang ada, (Indonesia membutuhkan) 33 miliar dolar AS. (Anggaran ibu kota) dari APBN hanya kurang lebih 20 persen yang kita siapkan, 80 persen itu kita harapkan bisa dari (Public Private Partnership), bisa dari investor swasta dalam negeri, juga investor dari luar negeri," katanya.

Baca Juga: Jokowi soal Ibu Kota Baru: Bukan Apa-apa, Beban di Pulau Jawa Sudah Berat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI