Suara.com - Maskapai Garuda Indonesia mengklaim telah melakukan proses inspeksi lebih lanjut berupa disinseksi (penyemprotan cairan khusus) di kabin pesawat pada penerbangan Denpasar-Wuhan, China pada 28 Januari 2020.
Untuk diketahui, salah satu penumpang asal China di penerbangan tersebut saat ini sudah terjangkit virus corona.
Penumpang tersebut berangkat dari Wuhan menuju Denpasar menggunakan Lion Air, dan enam hari kemudian pulang ke Wuhan dari Denpasar menggunakan Garuda Indonesia.
"Selain itu kami mengganti filter alat penyaring udara High Efficiency Particulate Arresting (HEPA) yang merupakan fitur kelengkapan baku armada yang dioperasikan Garuda Indonesia yang berfungsi untuk mematikan virus dan bakteri di kabin pesawat," ujar Direktur Operasi Garuda Indonesia Capt Tumpal M Hutapea dalam keterangannya, Jumat (14/2/2020).
Baca Juga: Kasus Suap di Garuda Indonesia, KPK Periksa Dirut PT Mabua Harley Davidson
Dalam hal ini, Tumpal menyebut awak pesawat Garuda Indonesia yang bertugas pada rute China juga melakukan prosedural pemeriksaan kesehatan rutin di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara pada saat sebelum dan setelah bertugas untuk memastikan kesehatan awak pesawat.
Upaya antisipasi juga dilakukan oleh pihak otoritas bandara melalui melalui profiling dan pengecekan seluruh penumpang yang akan melaksanakan penerbangan di bandara.
"Garuda Indonesia memastikan seluruh penumpang dari dan menuju rute Tiongkok telah melalui prosedur profiling dan pemeriksaan kondisi kesehatan oleh otoritas terkait di bandara," imbuh dia.
Sebelumnya, Maskapai Lion Air membantah telah membawa penumpang dari Wuhan, China yang terjangkit virus corona pada penerbangan JT-2618 dari Bandar Udara Internasional Tianhe Wuhan di Distrik Huangpi, Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok (WUH) tujuan Denpasar melalui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali (DPS) Rabu (22/ 1/2020).
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menerangkan, penerbangan JT-2618 sudah dipersiapkan dengan baik, sebelum keberangkatan seluruh kru dan tamu menjalani pemeriksaan kesehatan berdasarkan ketentuan.
Baca Juga: Pegawai Wanita Garuda Indonesia Diperlakukan Tak Enak, Datangi Yenny Wahid
Dalam penerbangan ini, Lion Air membawa dua pilot, satu kopilot, enam awak kabin, dua teknisi dan 188 tamu atau penumpang.
"Setelah seluruh awak pesawat dan penumpang dilakukan pemeriksaan, pengecekan oleh tim medis Kantor Kesehatan Pelabuhan/ KKP Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai dinyatakan tidak terindikasi (tidak memiliki tanda-tanda) terkena virus dimaksud," kata Danang.
Sementara itu, Huainan Center for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan seorang pasien positif terjangkit virus corona (COVID-19) yang pernah mengunjungi Bali, Indonesia akhir bulan lalu.
Melalui unggahan Weibo, Kamis (6/2/2020), pihak berwenang Anhui, China, melalui Huainan CDC, menyebut pasien bernama Jin itu berkunjung ke Bali pada 22 Januari. Ia tinggal di Bali sekitar seminggu.
Jin tercatat kembali ke Shanghai pada 28 Januari memakai penerbangan Garuda Indonesia GA858.
Pasien tersebut diidentifikasi terinfeksi virus corona pada 5 Februari oleh Huainan CDC, demikian menurut unggahan Weibo.
"Untuk penumpang pada penerbangan yang disebutkan di atas, mohon segera memberlakukan tindakan pencegahan," tulis pemerintah Anhui di akun Weibo-nya.
"Tolong jangan keluar sebentar dan jika kalian demam, pergi ke rumah sakit terdekat. Tolong gunakan masker ketika bepergian ke pusat medis dan jangan menggunakan transportasi umum," tulisnya.