Kunjungan Turis China ke Indonesia Turun Tajam, Moeldoko: Tak Perlu Cemas

Kamis, 13 Februari 2020 | 15:47 WIB
Kunjungan Turis China ke Indonesia Turun Tajam, Moeldoko: Tak Perlu Cemas
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (Suara.com/Fadil)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gara-gara wabah virus corona (Covid-19) pemerintah menghentikan penerbangan langsung maupun transit dari dan ke China. Akibat kebijakan ini industri pariwisata tanah air kena batunya karena adanya penurunan jumlah kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan asal China.

Menanggapi hal ini, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta para pelaku industri pariwisata tanah air untuk tak cemas dengan mewabahnya virus corona.

"Sektor-sektor wisata juga terganggu tapi kita tidak perlu cemas karena ada wisatawan (dalam negeri) yang tadinya mau mengunjungi ke China sekarang bergeser ke Bali atau bergeser ke Manado," kata Moeldoko di Kantornya, Jakarta, Kamis (13/2/2020).

Menurut Moeldoko, imbas negatif virus corona mesti disikapi dengan bijak.

Baca Juga: Virus Corona Hantam Industri Pariwisata, Ini Kata Angela Tanoesoedibjo

"Jadi ada tren baru juga tadinya kita sangat khawatir pertumbuhan pariwisata sangat menyusut ternyata ada sisi lain yang mengalihakan pariwisata," tambah Moeldoko.

Apalagi saat ini kata Moeldoko sejumlah maskapai penerbangan memberikan diskon tiket pesawat yang cukup menarik bagi pelancong yang ingin melakukan kunjungan wisata ke sejumlah daerah di tanah air, sehingga kebijakan ini cukup memberikan angin segar bagi industri pariwisata.

"Kemudian harga tiket yang lebih murah atau diskon dan beberapa hal lain yang menarik," katanya.

Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengungkapkan, sejak mewabahnya virus corona setidaknya ada 40 ribu pesanan kamar hotel di Bali dibatalkan oleh para pelancong.

"Dampak dari mewabahnya virus corona menyebabkan 40 ribu pesanan kamar hotel di Bali dibatalkan," kata Maulana.

Baca Juga: 4 Langkah Angela Tanoesoedibjo Bangun Pariwisata di Daerah

Maulana menuturkan, dampak dari penyebaran virus ini sangat memukul industri pariwisata tanah air, pasalnya hampir sebagian besar para tamu wisatawan yang datang berasal dari China, sementara ini penerbangan dari dan ke China untuk sementara dihentikan oleh pemerintah Indonesia.

"Dampaknya sudah sangat besar sekali, apalagi saat ini kontribusi wisatawan asal China yang datang ke Indonesia khususnya Bali dan Manado hampir 2 juta wisatawan," katanya.

Imbas yang tak bisa terelakkan kata Maulana ujung-ujungnya adalah pendapatan sejumlah operator hotel, menurut dia sejak ada wabah ini okupansi hotel menurun 30 sampai 40 persen.

"Peristiwa ini tentunya juga akan mempengaruhi operator hotel, pendapatan turun karena sektor pariwisata ini menampung banyak tenaga kerja," katanya.

Selain wisata atau leisure, business trip juga akan terkena imbasnya. Adapun daerah yang berdampak adalah Jakarta.

"Wisatawan asal China yang akan berbisnis atau bekerja di Jakarta juga akan berkurang karena tertutupnya akses," katanya.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang Januari hingga Desember 2019, kedatangan turis asal China mencapai 12 persen dari total kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia yang mencapai 16,11 juta kunjungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI