Suara.com - Gara-gara wabah virus corona (Covid-19) pemerintah menghentikan penerbangan langsung maupun transit dari dan ke China. Akibat kebijakan ini industri pariwisata tanah air kena batunya karena adanya penurunan jumlah kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan asal China.
Menanggapi hal ini, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta para pelaku industri pariwisata tanah air untuk tak cemas dengan mewabahnya virus corona.
"Sektor-sektor wisata juga terganggu tapi kita tidak perlu cemas karena ada wisatawan (dalam negeri) yang tadinya mau mengunjungi ke China sekarang bergeser ke Bali atau bergeser ke Manado," kata Moeldoko di Kantornya, Jakarta, Kamis (13/2/2020).
Menurut Moeldoko, imbas negatif virus corona mesti disikapi dengan bijak.
Baca Juga: Virus Corona Hantam Industri Pariwisata, Ini Kata Angela Tanoesoedibjo
"Jadi ada tren baru juga tadinya kita sangat khawatir pertumbuhan pariwisata sangat menyusut ternyata ada sisi lain yang mengalihakan pariwisata," tambah Moeldoko.
Apalagi saat ini kata Moeldoko sejumlah maskapai penerbangan memberikan diskon tiket pesawat yang cukup menarik bagi pelancong yang ingin melakukan kunjungan wisata ke sejumlah daerah di tanah air, sehingga kebijakan ini cukup memberikan angin segar bagi industri pariwisata.
"Kemudian harga tiket yang lebih murah atau diskon dan beberapa hal lain yang menarik," katanya.
Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengungkapkan, sejak mewabahnya virus corona setidaknya ada 40 ribu pesanan kamar hotel di Bali dibatalkan oleh para pelancong.
"Dampak dari mewabahnya virus corona menyebabkan 40 ribu pesanan kamar hotel di Bali dibatalkan," kata Maulana.
Baca Juga: 4 Langkah Angela Tanoesoedibjo Bangun Pariwisata di Daerah
Maulana menuturkan, dampak dari penyebaran virus ini sangat memukul industri pariwisata tanah air, pasalnya hampir sebagian besar para tamu wisatawan yang datang berasal dari China, sementara ini penerbangan dari dan ke China untuk sementara dihentikan oleh pemerintah Indonesia.