Suara.com - Harga emas dunia tertahan di dekat level terendah pada satu pekan terakhir ini. Penyebabnya tak lain karena sentimen risiko membaik setelah penurunan jumlah kasus virus corona di China.
Mengutip Reuters, Kamis (13/2/2020) harga emas di pasar spot stabil di posisi 1.567,77 dolar AS per ounce setelah menyentuh level terendah sejak 6 Februari, yakni 1.561,16 dolar AS per ounce.
Emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,1 persen lebih tinggi menjadi 1.571,60 dolar AS per ounce.
"Pada dasarnya itu hanya (sentimen) risk-on di sini. Ketakutan terhadap virus corona tampaknya sedikit memudar dan pembeli safe-haven, yang membeli emas, mulai melepas beberapa posisi," kata Ryan McKay, analis TD Securities.
Baca Juga: Virus Corona, Harga Masker N925 Capai Rp 1,5 Juta Kalahkan 1 Gram Emas
"Emas akan terus diperdagangkan dalam kisaran terikat, tetapi faktor mendasarinya yang mendukung emas adalah Federal Reserve dan bank sentral secara global, terutama ketika suku bunga dipertahankan sangat rendah." Tambah dia.
Keinginan investor terhadap aset berisiko meningkat seiring penurunan jumlah kasus virus korona yang baru dan pandangan optimistis Chairman Federal Reserve tentang ekonomi mengangkat saham dunia untuk hari ketiga.
China melaporkan jumlah kasus virus yang baru pada tingkat terendah sejak akhir Januari, dengan penasihat medis seniornya memperkirakan wabah tersebut mungkin berakhir April.