Suara.com - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II mencari investor strategis untuk bersama-sama mengelola dan mengembangkan Bandara Kualanamu Medan. Saat ini, AP II telah mengamandemenkan Dokumen Permintaan Proposal (Request for Proposal/RfP).
Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin menjelaskan, dalam RfP tersebut terdapat perubahan struktur transaksi terkait pengembangan dan pengelolaan Bandara Kualanamu, Medan.
"Singkat cerita yang paling penting tanggal yang menjadi awalan kita 22 Juni 2020 adalah dijadikan penawaran awal. Kita harapkan tidak ada kemunduran proses.
Kemudian tanggal penting kedua 7 Oktober 2020, kita lakukan penandatanganan kerja sama operasinya," ujar Awaluddin di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (10/2/2020).
Baca Juga: Imbas Tiket Mahal, Jumlah Penumpang di Bandara Milik Angkasa Pura II Anjok
Awaluddin menuturkan, dalam pengembangan nantinya Bandara Kualanamu akan menjadi penghubung atau hub di Kawasan Asia.
Selain itu, terdapat perluasan penumpang yang bisa menampung lebih banyak lagi. Saat ini, Bandara Kualanamu bisa menampung 8-9 juta penumpang.
"Diharapkan enggak hanya domestik tapi internasional. Maka penumpang internasional akan lebih termotivasi. Di akhir 2025 kemitran AP II pengelola bandara di 19 lainnya, akan menjadikan suatu kemitraan yang strong dan posisi Kualanamu lebih baik," jelas dia.
Awaluddin menambahkan, investor tersebut nantinya akan bergabung dengan anak usaha AP II yakni PT Angkasa Pura Aviasi dalam mengelola Bandara Kualanamu.
Dimana komposisi kepemilikan saham di PT Angkasa Pura Aviasi adalah PT Angkasa Pura (minimum 51 persen) dan mitra strategis (maksimum 49 persen).
Baca Juga: Dirut Angkasa Pura II Diperiksa KPK
"AP II menjadi pemegang saham mayoritas di PT Angkasa Pura Aviasi, sehingga memegang kendali terkait dengan berbagai rencana pengembangan dan pengelolaan Bandara Kualanamu," pungkas dia.