Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada awal pekan ini diprediksi kembali melemah terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, pasar kembali mengkhawatirkan perkembangan virus corona dengan pertambahan jumlah kematian mencapai di atas 800 orang, yang melebihi jumlah kematian akibat SARS.
Kekhawatiran ini bisa memicu pelemahan aset berisiko pagi ini, termasuk rupiah.
"Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp 13.620 - Rp 13.720," kata Aris dalam riset hariannya, Senin (10/2/2020).
Baca Juga: Jokowi: Kerugian Akibat Karhutla di Indonesia Capai Ratusan Triliun Rupiah
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Jumat pekan kemarin (7/2/2020) berada di level Rp 13.690 per dolar AS.
Level itu menguat bila dibanding pergerakan Kamis sebelumnya yang berada di level Rp 13.675 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Jumat Pekan kemarin berada di level Rp 13.647 per dolar AS.
Posisi itu menguat bila dibandingkan pada Kamis sebelumnya yang berada di level Rp 13.662 per dolar AS.
Baca Juga: Jadi Tahanan Kota, Bayar Berapa Rupiah Nikita Mirzani?