Suara.com - Harga emas menguat pada perdagangan Kamis, karena ekspektasi bank sentral akan mempertahankan suku bunga tetap rendah dan ketidakpastian seputar dampak ekonomi dari mewabahnya virus corona memicu selera untuk logam safe-haven ini.
Mengutip Reuters, Jumat (7/2/2020) harga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi 1.565,42 dolar Amerika Serikat (AS) per ons. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,5 persen lebih tinggi menjadi 1.570 dolar AS per ons.
"Investor mengakumulasi posisi emas saat ini mengantisipasi program pelonggaran kuantitatif dan suku bunga yang lebih rendah dari sejumlah bank sentral," kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Baca Juga: Generasi Kedua The Schumacher, Setelah Mick ada David Schumacher
Korban meninggal dunia akibat Wuhan Coronavirus atau virus corona di daratan China melonjak menjadi 563 orang. Antisipasi yang dilakukan pakar kesehatan adalah meningkatkan upaya untuk memerangi penyakit yang telah menutup kota-kota di Negeri Tirai Bambu, sekaligus menjadikan ribuan orang lainnya di seluruh dunia mesti mengalami lockdown atau karantina.
Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia, WHO pada Rabu (5/2/2020) telah menyebutkan status darurat dan mengimbau agar para ahli terkait agar segera ditemukan antivirus untuk mengobati orang yang terinfeksi virus corona tadi.
"Semakin banyak aktivitas oleh bank sentral, terutama di China, untuk menopang pasar guna menghapus efek coronavirus, semakin membantu emas," kata Bob Haberkorn soal penjualan emas.