Penerbangan dari dan ke China Ditutup, Menhub: Risiko Airlines

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 06 Februari 2020 | 08:39 WIB
Penerbangan dari dan ke China Ditutup, Menhub: Risiko Airlines
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (Suara.com/Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Imbas merebaknya wabah virus corona, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menutup sementara rute penerbangan dari dan ke China.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, bahwa kebijakan penutupan sementara jalur penerbangan Indonesia-China menjadi risiko bisnis perusahaan penerbangan.

"Ini menjadi suatu risiko bisnis bagi airlines, justru airlines harusnya 'care' kepada konsumen," ujar Menhub Budi Karya Sumadi di Jakarta, Rabu (5/2/2020) kemarin.

Bagi masyarakat yang telah membeli tiket, ia menyampaikan, bahwa pihaknya akan segera melakukan pembicaraan dengan perusahaan penerbangan.

Baca Juga: Berdasar Laporan, Belum Ada Obat yang Efektif untuk Melawan Virus Corona

"Kita akan rapat dengan Airlines, setelah itu akan ada suatu hal yang konkrit. Pada dasarnya kita minta Airlines juga peduli kepada para konsumen," ucapnya.

Menhub juga menyampaikan pemerintah belum dapat memastikan batas waktu kebijakan penutupan sementara penerbangan itu berlaku.

"Kita prihatin dengan kejadian itu, dan kita melakukan dengan hati-hati. Jadi, proses penutupan bandara kita lakukan setelah Kementerian kesehatan mendapatkan rekomendasi dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia)," paparnya.

Kemudian, lanjut dia, rekomendasi dari WHO itu dilaporkan ke Presiden untuk diputuskan bersama-sama dengan Kementerian.

"Kami laporkan kepada presiden, dalam ratas (rapat terbatas) memutuskan Rabu (5/2) pukul 00.00 WIB dilakukan penundaan hingga waktu yang yang belum tentu," katanya.

Baca Juga: Meludahi Tombol Lift, Pria Ditangkap Polisi Diduga Terjangkit Virus Corona

Ia menambahkan, kehati-hatian itu juga mencakup segi logistik, dimana salah satunya diputuskan tidak memperbolehkan hewan hidup masuk atau keluar wilayah Indonesia.

"Logistik tetap jalan, ekspor-impor juga tetap jalan tidak ada yang dihalang-halangi. Namun ada catatan, tidak boleh ada 'live animal' yang datang atau pun pergi," paparnya.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan memutuskan melakukan penundaan penerbangan ke / dari seluruh destinasi di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) / Mainland China, tidak termasuk Hongkong dan Macau, hingga batas waktu yang akan ditentukan kemudian. Penundaan berlaku mulai hari Rabu, 5 Februari 2020 pukul 00.00 WIB.

Keputusan tersebut sehubungan dengan perkembangan wabah virus corona akhir-akhir ini menyusul peningkatan skala epidemik virus corona dan status darurat global yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia dalam Rapat Terbatas hari ini. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI