"Kalau di sini harganya naik, pasti di pasar-pasar yang lain juga ikut naik. Kami kan salah satu pengepul terbesar. Saya sekarang per kilogramnya bawang putih dijual Rp 50 ribu. Di pasar-pasar yang lain mungkin bisa lebih tinggi," paparnya.
Sementara itu, penjual bawang putih Pasar Karangayu, Waginah mengatakan hal yang sama. Semenjak adanya virus corona harga bawang putih melonjak. Biasanya, ia jual bawang putih sebesar Rp 30 ribu sekarang naik hingga Rp 55 ribu.
"Sekarang kalau di saya harga bawang putih jadi Rp 55 ribu. Biasanya saya jual Rp 30 rabu namun karena di pasar induk naik ya kita mau tidak mau harus naikan harga juga biar bisa untung," katanya.
Walau harga naik, pembeli bawang putih masi sama ramainya. Perbedaannya mereka mengurangi kapasitas pembeliannya karena harga bawang putih yang mahal. Menurutnya, pembeli masih tetap ramai karena bawang putih merupakan kebutuhan pokok untuk memasak.
Baca Juga: Waspada Virus Corona, Pemprov DKI: Masyarakat Tak Perlu Pakai Masker N95
"Biasanya kalau beli itu rata-rata satu ton sekarang cuma sepertiganya saja," katanya.
Untuk itu, ia berharap pemerintah memberikan solusi. Bagaimanapun bawang putih merupakan kebutuhan pokok untuk memasak. Untuk itu tingginya harga bawang putih diharapkannya bisa turun secepatnya.
"Sekarang karena harga mahal, keuntungan saya sebagai pedagang juga ikut turun. Saya berharap kepada pemerintah untuk memberikan solusi," katanya.
Mentan Jamin Stok Bawang Putih Aman
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjamin pasokan bawang putih aman meskipun keran impor ditutup sementara imbas virus corona. Pasokan untuk menutupi kekurangan disiapkan dari cadangan bawang putih panen lokal.
Baca Juga: Disnaker Duga TKA China Terpapar Virus Corona, Lurah Sukmajaya Meradang
"Insya Allah memenuhi apa yang menjadi kebutuhan. Karena impor yang kemarin pun masih punya cadangan menurut hitungan kita," kata Mentan di Pasar Senen, Jakarta, Senin (3/1/2020) kemarin.