Takut Virus Corona, Pengelola Apartemen Waspadai Penghuni WNA

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 03 Februari 2020 | 09:33 WIB
Takut Virus Corona, Pengelola Apartemen Waspadai Penghuni WNA
Ilustrasi apartemen. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengelola properti menyiapkan berbagai langkah untuk mencegah potensi penyebaran virus corona di apartemen yang dikelolanya.

Chief Operating Officer ICM Krisdiarto Adipranoto mengatakan, saat ini sekitar 40 lokasi apartemen yang dikelola ICM sebagian diantaranya dihuni warga negara asing.

“Saat ini terdapat sekitar 40 site apartemen yang dikelola, yang di dalamnya terdapat banyak warga negara asing dan penghuni yang sering bepergian ke luar negeri, termasuk ke China,” ujar Krisdiarto, Senin (3/2/2020).

Virus corona pertama kali merebak di Kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019 dan menyebar ke berbagai negara. Sedikitnya 16 negara di dunia mengumumkan kasus positif virus berkode 2019 - nCov itu.

Baca Juga: Robot Turun Tangan Hentikan Virus Corona

Virus yang diyakini pertama kali berasal dari Pasar Seafood Huanan tersebut telah menginfeksi 12.000 orang. Hingga Minggu (2/2/2020), jumlah korban tewas akibat virus tersebut ada sebanyak 305 orang.

Hampir semua negara, termasuk Indonesia melakukan upaya pencegahan dan antisipasi masuk dan tersebarnya virus ini di masing-masing negara.

Selain memperketat pengawasan terhadap orang dari dan menuju China di bandara dalam negeri dengan menyediakan alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner), pemerintah juga gencar melakukan sosialisasi tentang pencegahan dan penanganan korban yang positif terinfeksi.

Menurut Krisdiarto, berbagai langkah dilakukan ICM untuk mendukung berbagai upaya pemerintah tersebut.

Saat ini, ICM secara proaktif menjalankan program antisipasi dan pencegahan penyebaran virus corona di lingkungan properti kelolaan.

Baca Juga: 3 WNI di Wuhan Gagal Pulang, Kematian Virus Corona Pertama di Luar China

Program tersebut melibatkan semua departemen, terutama yang bertugas di bagian terdepan (frontliner) yakni receptionist, customer service, dan security, ICM telah memiliki prosedur standar operasional penanganan virus.

Berdasarkan prosedur yang ada, terdapat beberapa langkah yang dilakukan. Pertama, melakukan identifikasi data hunian, terutama penghuni yang berasal atau baru kembali dari China.

Kedua, melakukan sosialisasi tentang virus corona via Channel 1 (televisi lokal apartemen) dan majalah dinding. Ketiga, berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Dalam melakukan sosialisasi, kata Krisdiarto, ICM berpedoman pada sumber-sumber resmi, seperti situs Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Kementerian Kesehatan, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

ICM juga telah menyiapkan perlengkapan yang perlu untuk mencegah dan menangkal virus corona di setiap apartemen, di antaranya infrared thermometer, masker, dan cairan antiseptik.

Semua petugas di frontliner juga telah diberikan pelatihan penggunaan alat serta prosedur penanganan di lapangan.

"Jika ada tamu datang, khususnya dari luar negeri akan dilakukan pengukuran suhu tubuh, kalau ada gejala flu, maka akan diberikan masker, agar tidak ada penyebaran virus. Jika ada yang terindikasi, kami akan membawa ke rumah sakit rujukan penanganan virus corona yang ditetapkan pemerintah," ujar Krisdiarto.

Agar lebih terkoordinasi, ICM juga mendirikan posko pencegahan virus corona per kawasan yang dipimpin seorang manajer apartemen. Semua itu dilakukan agar kenyamanan dan keamanan berhuni di apartemen tetap terjaga, serta tidak menimbulkan keresahan para penghuni.

Krisdiarto menambahkan mengingat banyak penghuni yang melakukan perjalanan ke luar negeri, lingkungan apartemen menjadi salah satu tempat rawan bagi penyebaran virus. Untuk itu ICM terus berkoordinasi dengan pihak terkait, terutama Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

“ICM sangat serius menerapkan cegah tangkal virus corona di lingkungan apartemen,” kata Krisdiarto seusai Rapat Koordinasi dengan jajaran Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta beberapa waktu lalu.

Rapat Koordinasi dihadiri ICM dan melibatkan sekitar 15 orang manajer apartemen.

Terkait hal ini, Dinas Kesehatan DKI telah membuka call center untuk menerima laporan warga terkait virus corona dengan nomor 081388376955.

Selain itu, warga dapat menghubungi Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) di nomor 119 atau layanan darurat di nomor 112. Dia mengimbau agar warga segera melapor jika terdapat gejala-gejala terkait virus corona. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI