Suara.com - Harga minyak dunia meneruskan penurunan pada Jumat (31/1/2020) seiring mencuatnya kekhawatiran penurunan permintaan dan melemahnya pertumbuhan ekonomi dunia akibat penyebaran virus Corona yang telah menewaskan lebih dari 200 orang.
Mengutip Reuters, Senin (3/2/2020) harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2020 turun 4 sen menjadi 52,12 dolar Amerika Serikat (AS) per barel di New York Mercantile Exchange. Dalam sepekan terakhir, harga minyak WTI terjun 4 persen.
Sedangkan harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret 2020 merosot 5 sen menjadi 58,24 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Dalam sepekan terakhir, harga minyak mentah Brent merosot 3,8 persen.
Harga minyak dunia tercegah turun lebih jauh setelah Menteri Energi Alexander Novak mengatakan bahwa OPEC+ akan merespon kondisi pasar minyak dunia apabila dampak penyebaran virus Corona semakin parah.
Baca Juga: Terungkap! Misteri 95 Tahun Hilangnya Kapal di Segitiga Bermuda
Pada perdagangan Kamis (31/1/2020), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2020 turun 1,19 dolar AS, atau sekitar 2,2 persen, menjadi 52,14 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sedangkan harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret 2020 merosot 1,52 dolar AS atau sekitar 2,5 persen, menjadi 58,29 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
World Health Organization (WHO) dalam pertemuan darurat yang berlangsung Kamis memutuskan untuk mengubah status ancaman virus Corona menjadi kondisi darurat global.
Yang terbaru wabah virus Corona telah menewaskan sedikitnya 305 orang dan menginfeksi lebih dari 14.300 secara global, karena terus menyebar ke luar China. Satu orang di luar China daratan, seorang lelaki di Filipina telah meninggal karena serangan Wuhan Coronavirus atau virus Corona 2019-nCoV.
Virus ini telah dikonfirmasi di lebih dari 25 negara dan wilayah sejak pertama kali terdeteksi di kota Wuhan, China pada Desember 2019. Negara-negara bergantian mengirim pesawat untuk mengevakuasi warganya dari zona infeksi, dan memberlakukan larangan perjalanan atau pembatasan, termasuk urusan dinas, di daratan China.
Baca Juga: Dimakamkan di Jombang, Jenazah Gus Sholah Diterbangkan Pakai Lion Air