Suara.com - Harga emas menguat pada Kamis (30/1/2020) karena kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global akibat wabah virus corona di China yang melemahkan selera pengambilan risiko di kalangan investor.
Mengutip Reuters Jumat (31/1/2020) harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi 1.583,93 dolar AS.
Sementara itu, harga emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,8 persen lebih tinggi menjadi 1.583,50 dolar AS per ounce.
"Kita memiliki sedikit risiko di pasar karena kekhawatiran kesehatan global akibat virus corona," kata Frank Cholly, analis RJO Futures, di Chicago.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Terus Berkilau di Tengah Kekhawatiran Virus Corona
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyebutkan, insiden pertama penyebaran virus corona dari manusia ke manusia di Amerika diidentifikasi di Illinois.
Virus mirip flu itu, yang berasal dari China dan menyebar ke lebih dari 15 negara, mengganggu aktivitas perjalanan global dan mendorong sejumlah perusahaan untuk menunda operasi di China.
Kekhawatiran tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia itu memicu aksi jual di pasar keuangan, mendorong investor ke tempat yang aman seperti emas, yen Jepang dan franc Swiss.
"Dampak ekonomi virus corona meningkat dan pelarian menuju US Treasury serta emas kemungkinan akan tetap menjadi perdagangan favorit di Wall Street," kata Edward Moya, analis OANDA.
Di tempat lain, palladium sebagian besar tidak berubah pada posisi 2.289,70 dolar AS per ounce, setelah mencapai rekor tertinggi 2.582,19 dolar AS pada 20 Januari karena kekhawatiran pasokan.
Baca Juga: Wow! Emas Batangan Hasil Curian 500 Tahun Lalu Berhasil Ditemukan
Perak melonjak 2,3 persen menjadi 17,94 dolar AS per ounce, sementara platinum 0,1 persen lebih tinggi menjadi 974,71 dolar AS per ounce.