Suara.com - Harga emas kembali berkilau pada Rabu (29/1/2020) karena kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi akibat virus corona yang menyebar cepat mendorong permintaan safe-haven, apalagi ditambah dengan investor menunggu keputusan kebijakan moneter Federal Reserve.
Mengutip Reuters Kamis (30/1/2020) harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi 1.570,36 dolar AS per ounce.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup sebagian besar tidak berubah pada posisi 1.570,40 dolar AS per ounce.
"Investor mencari petunjuk tentang apa yang akan dilakukan The Fed dengan suku bunga pada 2020," kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.
Baca Juga: Jepang dan AS Berhasil Evakuasi Warganya dari China, Jokowi Kok Nggak Bisa?
Bank sentral Amerika dijadwalkan akan memberikan pernyataan hasil pertemuan kebijakan moneter.
Kendati The Fed diprediksi tidak akan mengubah suku bunga, investor ingin mendengar apakah Chairman Jerome Powell tetap mempertahankan bahasa optimistisnya.
"Selain faktor The Fed, alasan minat investor terhadap emas adalah dampak virus corona dan bagaimana hal itu akan memengaruhi data ekonomi China," papar Haberkorn.
Di tempat lain, palladium berkurang 0,1 persen menjadi 2.286,08 dolar AS per ounce, sementara platinum merosot 1,5 persen menjadi 971,04 dolar AS per ounce.
Perak naik 0,2 persen menjadi 17,48 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya jatuh ke level terendah sejak 23 Desember di posisi 17,35 dolar As per ounce.
Baca Juga: Jack Ma Sumbang Rp 201 Miliar untuk Temukan Vaksin Virus Corona