Suara.com - Banjir besar Laut Utara 1953 yang persisnya diawali badai besar pada Sabtu malam tanggal 31 Januari, mengakibatkan luapan air yang merendam beberapa negara, seperti Belanda, Belgia, dan Inggris Raya.
Di Belanda, banjir besar menutupi wilayah seluas hingga 1.365 kilometer persegi, menewaskan 1.835 orang, serta memaksa lebih dari 70.000 orang mengungsi. Banjir juga merusak 47.300 bangunan, dan dari jumlah tersebut 10.000 bangunan hancur total.
Tragedi ini membuat pemerintah Belanda membentuk Komisi Delta untuk meneliti penyebab dan dampak banjir.
Selanjutnya, pemerintah menyusun rencana untuk membangun Deltawerken, yang merupakan proyek konstruksi 13 tanggul raksasa dan bendungan besar untuk melindungi banyak kawasan Belanda dari meluapnya Laut Utara.
Baca Juga: Ada Terowongan Nanjung, Jokowi Yakin Bandung Tidak Banjir Mulai 2020
Bendungan terbesar Deltawerken adalah Oosterscheldekering, yang panjangnya sekitar sembilan kilometer. Awalnya, Oosterscheldekering dirancang sebagai tanggul raksasa tertutup, tetapi setelah mendapat protes dari warga lokal, dibuatlah gerbang akses buka-tutup sepanjang empat kilometer.
Gerbang tersebut biasanya dibiarkan terbuka, tetapi dapat ditutup tergantung pada kondisi cuaca. Dengan sistem buka-tutup, kehidupan ekosistem laut dapat dilestarikan dan proses penangkapan ikan oleh nelayan juga dapat terus berlanjut, sementara daratan terlindungi air laut.
Oosterscheldekering yang dibangun sejak tahun 1960 akhirnya dibuka oleh Ratu Beatrix pada 4 Oktober 1986, dengan orasinya yang terkenal, yaitu "De stormvloedkering is gesloten. De Deltawerken zijn voltooid" (penahan banjir telah tertutup. Deltawerken telah terselesaikan).
Hingga kini, Belanda tidak pernah lagi mengalami tragedi banjir besar seperti pada tahun 1953. Oosterscheldekering sendiri dinobatkan oleh American Society of Civil Engineers sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban di Dunia Modern.
Bagaimana dengan Jakarta? Ibukota Indonesia itu, sebagaimana dikutip dari situs resmi Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, menyebutkan bahwa National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) mencakup pembangunan tanggul raksasa di bagian utara Teluk Jakarta sebagai cara untuk melindungi ibukota dari banjir.
Baca Juga: Dishub DKI Sebar Foto Banjir Monas, Anak Buah Anies Marah di WhatsApp Group
Situs tersebut menyatakan, dari ketiga fase mega proyek itu, Fase A difokuskan untuk meningkatkan perlindungan pantai yang ada saat ini, yaitu penguatan dan pengembangan tanggul-tanggul pantai yang sudah ada sepanjang 30 kilometer, serta pembangunan 17 pulau buatan di Teluk Jakarta.