Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut permasalahan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) memang berawal oleh manajemen lama. Bukan menyalahkan, Erick melihat ini sebuah realita.
Karena, berkat kesalahan manajemen lama ini membuat Jiwasraya dianggap gagal membayar polis nasabah.
"Permasalahan Jiwasraya ini bukan permasalahan yang ringan, cukup panjang. Hal ini juga karena memang manajemen Jiwasraya, bukan menyalahkan tapi realita, yang sebelumnya tak kelola investasi dengan prinsip kehati-hatian," kata Erick dalam rapat Panja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
"Ini jadi perhatian khusus kami agar bagaimana proses investasi dan penempatan saham harus diperketat," tambahnya.
Baca Juga: Mundur, Erick Thohir Janji Pembayaran Polis Nasabah Jiwasraya Akhir Maret
Selain itu, Mantan Bos Mahaka Media menuturkan, kesalahan selanjutnya karena manajemen lama terlalu berani menawarkan produk denhan bunga yang tinggi, bahkan lebih tinggi dari bunga yang ditawarkan pasar.
"Ini jadi hal penting ke depannya, perlu ada safety investasi tak hanya kejar dari sisi bunga, tapi tentu pensiun jangka panjang harus dioptimalkan, harus ada kepastian," ucap dia.
Dengan kesalahan itu, Erick mengungkapkan kondisi keuangan Jiwasraya menjadi sakit. Bahkan kemampuan perusahan untuk membayar kewajiban atau solvabilitas berkurang.
"Punya kewajiban bayar klaim atau polis Rp 16 triliun, dan kekurangan solvibilitas Rp 28 triliun," pungkasnya.
Baca Juga: Erick Thohir: Yang Mau Goyang Saya Banyak, Apalagi Saat BUMN Ada Masalah