Suara.com - Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi mengatakan, perseroan optimistis menyambut geliat dunia industri keuangan tahun ini. Pertumbuhan ekonomi nasional yang diproyeksikan lebih baik ketimbang 2019 diharapkan memberi dampak.
Visi meningkatkan pertumbuhan berkualitas dan berkelanjutan tetap dipertahankan sebagai fokus utama Bank BJB dalam mengarungi 2020. Perbankan siap menghadapi tantangan di depan mata dengan melakukan upaya sinergi, inovasi, dan integritas, agar terus dapat menjaga pertumbuhan yang baik dan berkualitas.
Bank Indonesia (BI) sendiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 mencapai 5,1 persen - 5,5 persen, sebagaimana tertuang dalam asumsi makro APBN 2020.
"Kami optimistis menghadapi tahun 2020. Banyak tantangan yang bisa dikonversi menjadi peluang untuk meningkatkan pertumbuhan berkualitas. Perseroan juga telah mempersiapkan diri menghadapi berbagai situasi dengan dukungan infrastruktur, sumber daya manusia serta strategi yang efektif, efisien, dan sesuai kebutuhan," ujar Yuddy, saat menyampaikan sambutannya dalam acara Business Review Semester II 2019 Bank BJB, Bogor, Selasa (28/1/2020)
Baca Juga: Tingkatkan Kinerja, Bank BJB Kerjasama Dengan Serikat Pekerja
Acara ini mengangkat tema “Meningkatkan Pertumbuhan yang Berkualitas Melalui Sinergi, Inovasi dan Integritas”, dan dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Eddy Iskandar Muda Nasution, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan, selaku pemegang saham sekaligus mitra strategis Bank BJB. Selain itu, turut hadir Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 2, Triawan Gunawan dan jajaran manajemen Bank BJB.
Sinergi dengan berbagai pihak mencakup penguatan jalinan Business to Business (B2B), Business to Customer (B2C) maupun Business to Government (B2G). Hal ini merupakan jaring pengaman untuk mempertahankan jejaring bisnis, sekaligus mengeksplorasi peluang usaha yang menguntungkan bank BJB maupun mitra yang terlibat.
Bank BJB berniat akan menyelaraskan strategi yang dilakukan dengan visi pemerintah, khususnya pemerintah daerah dalam peningkatan ekomomi serta kesejahteraan masyarakat, melalui prinsip Pro-Fitability dalam menjadikan bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan; Pro-Poor dalam mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan; serta Pro-Development dalam meningkatkan peran sebagai agen pembangunan daerah, yang dijadikan sebagai acuan dalam strategi yang diimplementasikan.
Untuk mendukung hal tersebut, Bank BJB akan menitikberatkan pada 3 fokus utama, yaitu Reposisi Bisnis, dimana Bank BJB akan mendorong pertumbuhan di sektor produktif dalam rangka menjalankan perannya sebagai agen pembangunan di daerah seraya tetap mempertahankan captive market dan market yang telah dimiliki; Re-Engineering IT, dimana Bank BJB berkomitmen dalam menciptakan infrastruktur yang agile dan reliable untuk mendukung transformasi digital yang dilakukan sekaligus medukung program-program pemerintah daerah seperti implementasi Smart City, Transaksi Non Tunai serta Optimalisasi Penerimaan Daerah; serta bank bjb juga akan melakukan Re-Organisasi dari sisi internal untuk penyesuaian organisasi agar dapat mendukung secara optimal pencapaian visi yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Bank BJB juga akan terus berinovasi yang dijalankan melalui berbagai langkah modernisasi pelayanan. Perseroan telah melakukan pengembangan infrastruktur teknologi dengan memperhatikan aspek user experience dan customer behavior yang sesuai dengan kebutuhan nasabah zaman kiwari.
Baca Juga: Bank BJB Siap Sukseskan Program Rumah Sejahtera Tahun 2020
Inovasi berkelanjutan juga senantiasa dilakukan dalam pelayanan tatap muka dengan senantiasa mempertahankan konsep human to human.