Anak Buah Menko Airlangga Sebut Pemindahan Ibu Kota Kompleks

Selasa, 28 Januari 2020 | 13:01 WIB
Anak Buah Menko Airlangga Sebut Pemindahan Ibu Kota Kompleks
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono. (Suara.com/Fadil)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah terus mematangkan segala perencanaan, persiapan, pemindahan dan pembangunan Ibu Kota baru yang ditargetkan proses pemindahannya mulai berjalan pada 2021.

Untuk itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memanggil sejumlah stakeholder terkait proses pemindahan Ibu Kota Negara.

Salah satu pejabat yang datang adalah Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono.

Usai rapat dengan Luhut diruangannya, Susiwijono mengatakan proses pemindahan Ibu Kota ini terus dimatangkan oleh pemerintah, dirinya mengakui memang proses pemindahan Ibu Kota bukan perkara yang mudah.

Baca Juga: Jamin Tak Seperti Jakarta, Jokowi: Ibu Kota Baru Tidak Ada Banjir dan Macet

"Kami hanya dimintai masukan ada engga keterkaitannya dengan di sektor ekonomi. Pemindahan itu aspeknya kompleks sekali artinya segala aspek harus dipikirkan secara komprehensif," kata Susiwijono saat ditemui di Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Selasa (28/1/2020).

Anak buah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tersebut menuturkan, kompleksnya pemindahan Ibu Kota yang rencananya akan pindah ke wilayah Kabupaten Penajam Panser Utara dan Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur bukan hanya persoalan pemindahan para Aparatur Sipil Negara (ASN) saja tetapi lebih dari itu.

"Kan tidak hanya memindahkan ASN saja, tapi juga sektor pendukung lainnya infrastruktur utilitas pendukung yang lain juga harus dipikirkan," kata Susiwijono.

Sebelummya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku senang melihat area perbukitan di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara yang akan menjadi lokasi Ibu Kota baru.

Hal ini dikatakan Jokowi seusai meninjau lokasi Ibu Kota Baru, Penajam Paser, Kalimantan Timur, Selasa (17/12/2019).

Baca Juga: Jokowi Instruksikan Penutupan Tambang Ilegal di Dekat Kawasan Ibu Kota Baru

"Justru ini kontur yang sangat bagus, bukan menyulitkan," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, kontur perbukitan di Penajam Paser Utara bukanlah hal yang menyulitkan bagi arsitek atau urban planner untuk mendesain kawasan tersebut. Ia bahkan menilai nantinya para arsitek justru akan senang melihat kontur lokasi Ibu Kota baru.

"Kalau arsitek atau urban planner diberi sebuah kawasan naik-turun bukit pasti akan senang. Lihat saja nanti. Desainernya pasti akan senang sekali," kata dia.

Tak hanya itu, Jokowi menuturkan nantinya Istana Kepresidenan akan berada di puncak bukit di wilayah Sepaku, Penajam Paser Utara. Sementara, kantor kementerian akan berada di sekitarnya.

Adapun kawasan tersebut merupakan bekas lahan konsesi Hutan Tanaman Industri atau HTI yang dikelola PT ITCI Hutani Manunggal.

"Di situ, tempat paling tinggi, kemudian Istananya juga di sekitar itu. Kementerian-kementerian juga di sekitar tadi kita berhenti," ucap Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, kawasan tersebut bukanlah kawasan hutan alam ataupun hutan lindung. Kawasan tersebut, kata Jokowi adalah bekas kawasan hutan tanaman industri.

"Ini bukan hutan alam, apalagi kawasan hutan lindung. Ini adalah kawasan hutan industri yang kami ambil dari perusahaan," tutur dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI