Suara.com - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menyebut, virus corona akan berdampak jangka pendek pada perdagangan bursa efek.
Hal ini bisa dilihat pada Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pagi ini Selasa (28/1/2020) yang dibuka di zona merah, IHSG anjlok 0,63 persen atau melemah 39 poin di level 6.094,10.
"Mungkin dalam jangka pendek akan ada pengaruhnya, Tiongkok juga mengatakan bahwasanya virus corona itu akan berdampak pada perekonomian, tentunya kalau mempengaruhi perekonomian tiongkok, itu akan mempengaruhi secara global," ujar Inarno di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Namun demikian, dalam jangka panjang dikatakan Inarno investasi di pasar modal belum terpengaruh adanya wabah virus corona.
Baca Juga: Benny Tjokro Tersandung Jiwasraya, BEI Bekukan Saham Hanson International
"Wabah tersebut bukan pertama kalinya, sebelumnya ada virus flu burung dan sars, kalau lihat secara historikal itu pengaruhnya memang ada, tapi secara jangka panjang semoga ngga ada," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan adanya virus corona belum berdampak pada investasi China. Saat ini investor China masih mengucurkan dana atau berinvestasi ke Indonesia.
"Kalau di BKPM itu dampaknya kan realisasi, kalau diukur sekarang belum terlalu signifikan untuk mengukur dampak virus corona pada realisasi investasi dari China," imbuhnya.
Kendati begitu, Bahlil akan kembali mengukur dampak jangka pendek virus corona. Ia pun akan melihat realisasi investasi dari China pada Februari 2020 nanti.
Jika realisasi pada Februari berlangsung normal, maka adanya virus tersebut tak pengaruh pada investasi dari China.