Suara.com - Belum usai wacana pencabutan subsidi gas elpiji 3 kilogram atau biasa disebut dengan gas melon, kini publik dihebohkan dengan semburan gas bercampur lumpur yang muncul di sebuah pekarangan rumah milik Teungku Hasbi (45) seorang petani di Desa Pasi Mali, Kecamatan Woyla Barat, Kabupaten Aceh Barat.
Akibat peristiwa ini, sejumlah warga yang berada di sekitar lokasi kejadian panik dan terpaksa mengungsi sementara ke rumah tetangga karena semburan gas tersebut merusak sejumlah tanaman di sekitarnya.
“Gas bercampur lumpur ini muncul saat sedang ada pengerjaan sumur bor milik warga oleh sejumlah pekerja,” kata Kepala Desa Pasi Mali, Kecamatan Woyla Barat, Kabupaten Aceh Barat, Abdussalam (60).
Menurutnya, berdasarkan keterangan sejumlah pekerja di lokasi kejadian, semburan gas dengan ketinggian mencapai sekitar 6-7 meter tersebut, juga menyebabkan sejumlah peralatan dan pohon di sekitar lokasi rusak.
Baca Juga: Buka Wacana Cabut Subsidi Gas Elpiji 3 Kg, Menteri ESDM Dicecar DPR
Ia juga memastikan tidak ada pekerja atau warga yang mengalami luka saat semburan gas terjadi.
Akan tetapi, peristiwa ini menyebabkan sejumlah warga panik karena semburan lumpur disertai gas.
“Gas ini muncul setelah pekerja memasang sebanyak empat pipa ke dalam tanah, atau di kedalaman sekitar 24 meter,” kata Abdussalam.
Hingga Minggu malam, kata Abdussalam, semburan gas bercampur lumpur tersebut sudah dapat diatasi sementara dengan cara menutup sumur bor tersebut yang dilakukan oleh sejumlah pekerja.
“Untuk saat ini sumur sudah ditutup dan dapat dinyatakan aman karena sudah tidak mengeluarkan semburan gas,” katanya.
Baca Juga: Komisi VII DPR Kritik Rencana Pemerintah Cabut Subsidi Gas Melon
Ia menyebutkan pembuatan sumur bor tetap dilanjutkan oleh pekerja dengan memindahkan ke lokasi lain di sekitar rumah warga setempat. (Antara)