Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mengalami koreksi lanjutan setelah kemarin ditutup melemah 1,78 persen di level 6.133.
Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama melihat secara teknikal MACD menunjukkan pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI bergerak ke bawah menuju ke area oversold.
Di sisi lain, terlihat pola long black marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bearish continuation pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.
"Support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.119 hingga 6.086. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6.149 hingga 6.190," ujar Nafan dalam riset hariannya, Selasa (28/1/2020).
Baca Juga: Gubernur BI: Aliran Modal Asing ke Indonesia Masih Deras di Awal 2020
Sementara itu, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengamati pergerakan IHSG saat ini sedang berada dalam rentang konsolidasi.
Namun, peluang kenaikan masih terlihat yang tentunya akan ditunjang oleh rilis data perekonomian yang diperkirakan masih akan stabil.
"Hal ini didukung dari GDP, Consumer confidence dan business confidence, yang disinyalir dalam keadaan baik sehingga dapat menopang pola kenaikan IHSG," kata William.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, diantaranya, ASII, AUTO, BBNI, HMSP, LPPF, dan, TLKM.
Baca Juga: Modal Asing Deras Masuk, IHSG Masih Akan Bergerak di Zona Hijau