3 Investasi Ini Cocok untuk Milenial

Iwan Supriyatna Suara.Com
Sabtu, 25 Januari 2020 | 08:32 WIB
3 Investasi Ini Cocok untuk Milenial
Ilustrasi investasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memasuki tahun 2020 tampaknya Indonesia belum dapat berharap banyak dari proyeksi pertumbuhan ekonomi. Beberapa lembaga seperti Bank Dunia, IMF dan ADB memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 5,1%-5,2% atau berada bawah target APBN 2020 sebesar 5,3%.

Hal ini masih dipengaruhi kondisi perekonomian global yang diperkirakan masih melambat dengan masih adanya tensi antara Amerika Serikat – China serta berbagai problem terkait Brexit yang belum kunjung selesai.

Namun demikian, kegiatan perekonomian Indonesia ke depan yang lebih stabil pasca terbentuknya kabinet pemerintahan periode 2019-2024 seharusnya mendorong iklim investasi lebih positif.

Grant Thornton Indonesia merangkum tiga investasi yang tahun ini diperkirakan akan semakin populer, termasuk di kalangan milenial. Perubahan gaya hidup dan tuntutan lingkungan seringkali mengharuskan adanya penghasilan tambahan.

Baca Juga: Kesal Kena Tipu Investasi Sembako UD Sakinah, Korban Gembok Rumah Indriyana

Selain itu, banyaknya arus informasi terkait investasi cukup membuka mata milenial untuk mulai berinvestasi.

“Banyak faktor yang mempengaruhi milenial untuk mulai berinvestasi, pertimbangan paling utama biasanya adalah modal yang tidak besar serta kemudahan akses melalui platform yang mereka pakai sehari-hari,” kata Managing Partner Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani, Sabtu (25/1/2020).

Investasi di awal tahun 2020 yang menurut Grant Thornton cukup tepat untuk milenial adalah.

Peer to Peer Lending

Ilustrasi aplikasi pinjaman online. [Shutterstock]
Ilustrasi aplikasi pinjaman online. [Shutterstock]

P2P Lending menjadi pilihan investasi yang sangat diminati oleh masyarakat, termasuk milienial. Jika dibandingkan dengan Deposito Berjangka atau Reksadana, tingkat pengembaliannya bisa mencapai dua kali lipat atau lebih, serta jika terjadi default, risikonya juga akan lebih rendah dengan pengembalian dalam kurun waktu sebulan.

Baca Juga: Indonesia Dapat Kucuran Investasi Rp 7 Triliun dari Hongaria

Selain bahwa P2P Lending memiliki diversifikasi yang bagus, tidak ada pula komitmen jangka panjang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI