Suara.com - Sekretaris Jenderal Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Andi Rukman menyatakan, bahwa kondisi dunia industri konstruksi nasional tidak dalam kondisi yang terlalu menggembirakan.
Pembangunan infrastruktur nasional secara besar-besaran dalam lima tahun terakhir ini belum diikuti secara linier dengan tumbuh kembangnya industri pendukungnya seperti industri manufaktur dan material untuk keperluan konstruksi.
Serbuan teknologi dan material konstruksi import, serta masuknya investasi industri manufaktur dari luar tanpa melalui strategi yang tepat sering tidak memberikan efek positif bagi industri nasional.
Demikian juga kebijakan perdagangan dari pemerintah terkait export-import misalnya, membuat investor industri nasional sangat sering kesulitan membuat strategi-strategi pengembangan bisnisnya.
Baca Juga: Salah Konstruksi, Underpass di Kulon Progo Berubah Jadi Kolam Renang
"Masalah ini tentu tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja, tapi konstribusi seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan sesuai dengan kapasitas masing-masing," kata Andi dalam keterangannya, Kamis (23/1/2020).
Untuk itu menurut Andi Rukman, Gapensi berinisiasi mengumpulkan potensi industri konstruksi nasional dengan menggandeng asosiasi-asosiasi industri konstruksi nasional seperti dari ARI (Aliansi Rebar Indonesia), APJEBI (Asosiasi Pabrikan Jembatan Baja Indonesia), ASPATINDO (Asosiasi Pabrikan Tower Indonesia).
APBINDO (Asosiasi Pabrikan Baja Indonesia), ARFI (Asosiasi Roll Former Indonesia), IISIA (Indonesian Iron Dan Steel Industry Association), ASI (Asosiasi Semen Indonesia), HINABI (Himpunan Industri Alat Berat Indonesia), AP3I (Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia), API (Asosiasi Pengembang Indonesia, ASAKI (Asosiasi Aneka Keramik Indonesia), Asosiasi Pengembang Aspal Buton Indonesia (ASPABI) dan lain-lain.
"Agar semua kompak saling mendukung dan membuat komitmen untuk saling menguatkan satu sama lain demi tumbuhkan besarnya industri konstruksi nasional," tutur Andi.
Ketua Umum Gapensi Iskandar Z Hartawi berharap usaha-usaha yang sedang dikerjakan ini juga mendapat dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan yakni pemerintah, badan usaha milik pemerintah (BUMN) dan badan usaha swasta nasional terkhusus dukungan kepada pada para pelaku industri konstruksi nasional.
Baca Juga: Polisi Uji Konstruksi Kerangka Atap SD yang Ambruk di Jember
"Dengan demikian kita sekaligus akan bisa secara langsung mengetahui kesiapan industri konstruksi nasional dalam dukungannya kepada pembangunan nasional," kata Iskandar.
Selain itu, pameran Gapensi Expo 2020 yang akan digelar diharapkan dapat sebagai etalase peta potensi kekuatan sektor industri di dalam dukungannya untuk pembangunan nasional khususnya sektor konstruksi dan infrastruktur.
"Gapensi juga merasa optimis, dengan pesan-pesan yang kami sampaikan di atas ternyata membuat banyak pembuat kebijakan berkenan untuk ingin hadir dalam rangkaian acara ini," tutur Iskandar.
Sampai saat ini kata Iskandar yang telah memberikan konfirmasi hadir dan memberikan speech antara lain Airlangga Hartato Menteri Koordinator Perekonomian, Erik Tohir Menteri BUMN, Agus Gumiwang Menteri Perindustrian, Agus Suparmanto Menteri Perdagangan, dan Basuki Hadimulyono Menteri Perdagangan dan Menteri Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai tuan rumah akan hadir menyambut langsung para delegasi Pengurus Cabang dan Daerah dari seluruh Indonesia dalam acara Gala Diner HUT Gapensi.
"Dan yang paling penting dalam acara kita akan memberikan Life Time Achievement Bidang Konstruksi Indonesia kepada Bapak Joko Widodo Presiden Republik Indonesia atas prestasinya di dunia konstruksi dan pembangunan infrastruktur selama ini. Ini pasti menjadi kebanggaan kita semua," pungkas Andi Rukman.