"Saya berharap, setiap wilayah punya andalan hasil pertanian, sehingga hasilnya lebih maksimal. Utamakan anggota kelompok tani yang paling membutuhkan menggunakan alat mesin pertanian ini, jangan disewakan. Ketua kelompok masing-masing Poktan harus berorientasi pada kepentingan kelompok, bukan keuntungan perseorangan," ujar Nikson.
Selain bantuan alsintan dari dana APBN, Nikson juga menggelontorkan bantuan yang berasal dari APBD. Yakni berupa pompa air tiga unit, pengupas kulit buah kopi 10 unit dan power sprayer 25 unit.
Dia juga mengatakan, pada APBN-P tahun 2020, Taput telah mendapatkan anggaran kontingensi kegiatan Percepatan Optimasi Lahan (POL) yang saat ini sedang berjalan, dimana poktan Provinsi dan Pusat sebagai pendamping.
“Kita patut bersyukur, karena alokasi anggaran dari pemerintah mengalami peningkatan signifikan dari tahun-tahun sebelumnya, dengan dialokasikannya anggaran untuk mendukung upaya khusus pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai yang terdiri atas kegiatan masyarakat Taput yang gigih,” paparnya.
Baca Juga: Kementan : Alokasi dan Penggunaan Pupuk Sesuai Kebutuhan