Suara.com - Maskapai Sriwijaya Air mengalami kinerja yang tak menggembirakan saat dipegang manajemen Garuda Indonesia Group. Pasalnya, pangsa pasar atau market share Sriwijaya Air turun ketika dikelola Garuda Indonesia Group.
Direktur Utama Sriwijaya Air, Jefferson Jauwena mengatakan, market share maskapai turun hingga 7 persen dari 10 persen ketika bekerja sama operasi dan manajemen dengan Garuda Indonesia.
"Market share Sriwijaya Air turun dari 10 persen jadi 7an persen," ujar Jefferson di Sriwijaya Air Tower, Tangerang, Senin (20/1/2020).
Kendati begitu, Jefferson menuturkan, setelah memutuskan untuk berpisah dari Garuda, manajemen berusaha meningkatkan pangsa pasar. Ia pun menargetkan pangsa pasar sebesar 8 persen.
Baca Juga: Sriwijaya Air Pertanyakan Kewajaran Utangnya ke Garuda Indonesia
"Jadi kami tak muluk-muluk cukup realistis. Yang mungkin dicapai pangsa pasar jadi 8 persen. Target marketnya kita coba jangkau para milenials," ucap dia.
Jefferson menambahkan, maskapai juga tengah mengkaji kembali rute-rute yang potensial untuk ditambahkan frekuensi penerbangannya.
"Dari sisi rute kami pelajari rute mana potensial ditambah frekuensi atau buka baru. Ini harus in line sengan program pemerintah yaitu tingkatkan jumlah wisatawan. Jadi kita support dengan gandeng partner kami juga. Misal charter dengan China jangan ke Denpasar saja misal ke Silangit, Jogja dan destinasi prioirtas lainnya," pungkas dia.