Suara.com - Maskapai Sriwijaya Air telah berpisah dengan Garuda Indonesia Group. Kini operasional Sriwijaya Air dikelola oleh manajemen sendiri tak lagi oleh Garuda Indonesia.
Direktur Utama Sriwijaya Air, Jefferson Jauwena mengatakan, meskipun masih terdapat kendala, maskapai bisa bangkit dan melayani operasional penerbangan domestik.
Bahkan, dari 9 pesawat kini telah 14 pesawat yang melayani penerbangan.
"Dengan bantuan teman-teman dan customer kami bisa bangkit lagi walau susah payah. Kita berhasil kembalikan alat produksi dari 9 pesawat jadi 14 untuk Sriwijaya Air, Nam Air 11 pesawat," ujar Jefferson di Sriwijaya Air Tower, Tangerang, Senin (20/1/2020).
Baca Juga: Menhub Minta Sriwijaya Air Pastikan Aman Sebelum Terbang
Jefferson melanjutkan, manajemen kini tengah berusaha mengembalikan alat produksi operasional seperti pesawat hingga peralatan pesawat lainnya.
Ia menargetkan hingga akhir tahun bisa mengoperasikan 23 pesawat dari 24 pesawat yang dimiliki.
"Sriwijaya Air punya 24 pesawat, NAM Air 16 pesawat. Sampai akhir tahun operasikan 23 pesawat sriwijaya, NAM Air 14 pesawat. Akhir Januari yang 3 pesawat sisanya masih dalam perawatan," jelas dia.
Jefferson menambahkan, manajemen telah memiliki strategi untuk mengembalikan kepercayaan konsumen. Salah satunya, dengan fokus pasar kaum milenial.
"Target marketnya kita coba jangkau para milenials. Tetap kita lakukan dengan gunakan kapasitas yang ada saat," pungkas dia.
Baca Juga: Alvin Lie Ungkap Kisruh Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air